Jumat, 22 November, 2024

SETARA Dorong Kinerja Deradikalisasi Harus Diperkuat

MONITOR, Jakarta – Peristiwa teror bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, menunjukkan bahwa terorisme menjadi ancaman laten yang harus diwaspadai sampai kapanpun.

Ketua SETARA Institute, Hendardi, mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri ini. Ia pun mendorong institusi Polri mengungkap tuntas peristiwa ini, hingga diperoleh gambaran jejaring yang melingkupinya, guna kepentingan penanganan yang lebih akuntabel.

“Jika diasumsikan identitas pelaku yang telah beredar benar, pelaku adalah residivis kasusterorisme di 2017 dan telah bebas sejak Maret 2021. Jika benar, maka pesan utama peristiwa ini juga ditujukan pada kerja pascapenanganan tindak pidana terorisme, yakni pemasyarakatan dan deradikalisasi. Keberulangan tindakan ini menunjukkan dukungan dan sinergi kinerja deradikalisasi yang dilaksanakan oleh BNPT, mesti diperkuat,” ujar Hendardi dalam siaran persnya, Rabu (7/12/2022).

Ia menyatakan early warning dan early response (EWERS) system yang dikembangkan di daerah belum banyak membantu mencegah recovery kelompok teroris untuk melakukan tindakan serupa. Padahal sederet regulasi pemerintah telah diterbitkan, termasuk berbagai rencana aksi mencegah terjadinya kekerasan ekstremis.

- Advertisement -

Hendardi pun mendorong BNPT dan Polri bisa mengefektifkan berbagai regulasi dan inisiasi untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.

“Jika kerja hulu pencegahan intoleransi dan kerja hilir deradikalisasi tidak sinergis, maka potensi terorisme akan terus berulang. Dan sebagai institusi terdepan,
Polri selalu akan menjadi sasaran utama tindakan kekerasan dan political revenge dari kelompok pengusung aspirasi politik intoleran. Kesatupaduan
langkah berbagai institusi negara dibutuhkan untuk mengatasi kekerasan ekstremis yang berulang,” tuturnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER