Sabtu, 20 April, 2024

Kemenperin Luncurkan Industrial Vocational Year

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor industri di Indonesia. Salah satu langkah strategisnya adalahmenyediakan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini.

“Ketersediaan SDM kompeten merupakan bagian investasi pengembangan industri. Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan saat mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada Peluncuran Industrial Vocational Year 2023 di Jakarta (25/11).

Pencanangan Industrial Vocational Year 2023 merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Joko Widodo untuk melakukan perubahan mendasar pada Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, melalui orkestrasi penyelenggaraan yang harus mengacu pada kebutuhuan penggunanya atau demand driven. Hal ini juga merupakan upaya Bangsa Indonesia untuk keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi.

Sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kemenperin mencanangkan pengembangan SDM melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. 

- Advertisement -

Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting dalam menyongsong satu abad kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2045 karena pemerintah menargetkan Indonesia menjadi setara negara maju dengan pendapatan per kapita sebesar USD23.199. “Karenanya, persiapan dan akselerasi pembangunan SDM Industri terus dilakukan, terutama menyiapkan talenta muda untuk menghasilkan produktivitas yang optimal,” ujar Arus.

Salah satu upaya mengoptimalkan talenta muda adalah melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri di era digitalisasi industri 4.0.

Dalam pelaksanaan pengembangan SDM industri melalui pendidikan vokasi, Kemenperin melakukan penyelerasan supply dan demand. BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan program-program best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri sehingga ketimpangan supply dan demand di unit pendidikan dan pelatihan industri tidak terjadi.“Kemitraan dengan industri menjadi faktor kunci suksesnya penyelenggaraan program vokasi industri. BPSDMI secara konsisten memfasilitasi industri untuk berperan aktif mendukung program vokasi di Indonesia karena hal ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan dalam bentuk Super Tax Deduction,” jelas Arus.

Kemenperin terus mendorong ketersediaan SDM industri kompeten untuk mengejar kebutuhan yang ada. Diproyeksikan, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya sebesar 682.000 orang. Untuk itu, Kemenperin melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan vokasi nasional melalui Pendidikan vokasi berupa SMK, Politeknik, Akademi Komunitas, penyelenggaraan Diklat 3 in 1, program setara Diploma Satu serta Penguatan Revitalisasi Link and Match SMK dan Industri guna memenuhi kebutuhan tersebut.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER