MONITOR, Depok – Ketua PWI Kota Depok Rusdy Nurdiansyah menilai, relokasi SDN Pondok Cina 1 yang akan dialihfungsikan untuk pembangunan Masjid Jami Al Quddus telah dipolitisasi sejumlah pihak secara berlebihan sehingga menimbulkan polemik berkepanjangan.
Menurut Rusdy, masyarakat perlu memahami bahwa persoalan relokasi sekolah merupakan hal yang lazim dilakukan oleh pemerintah daerah, khususnya Pemkot Depok. Relokasi dilakukan dengan tujuan positif.
“Masalah relokasi bukanlah permasalahan baru, sudah lama (pernah dilakukan sebelumnya). Kenapa di SDN Pondok Cina 1 ini jadi ramai,” keluh Rusdy, dalam diskusi publik bertajuk “Polemik SDN Pondok Cina 1”, di RM Soto Betawi, Cilodong, Jumat (25/11/2022).
“Jadi, saya menilai ada politisasi direlokasi SDN Pondok Cina 1 ini, sehingga menimbulkan polemik yang berkepanjangan,” sambungnya.
Rusdy mejelaskan, relokasi SDN Pondok Cina 1 telah lama direncanakan oleh Pemkot Depok, yakni sejak tahun 2015. Hal tersebut, lantaran lokasi sekolah berada di tepi jalan Margonda Raya. Relokasi dilakukan demi keamanan dan kenyamanan para pelajar dan orang tua siswa.
Lebih lanjut Rusdy mengatakan, pada November 2021, setelah melakukan kajian dan serangkaian sosialisasi, Pemkot Depok memutuskan lahan SDN Pondok Cina 1 dialihfungsikan untuk pembangunan Masjid Jami Al Quddus.
Rencana pembangunan Masjid Jami Al Quddus ini merupakan permitaan masyarakat akan kebutuhan Masjid di jalan Margonda. Pembangunan Masjid ini nantinya seperti halnya keberadaan Masjid Agung yang ada di kabupaten/kota di Indonesia.
Pembangunan Masjid Agung Depok ini langsung direspon positif oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp18,8 miliar. Bantuan ini berasal dari APBD Provinsi Jabar.
“Jadi, kenapa tidak setuju relokasi baru muncul sekarang, saat lahan SDN Pondok Cina 1 itu sudah masuk dalam pemusnahan asset, serta rencana pembangunan masjid sudah diputuskan.
Tidak setuju relokasi atau tidak setuju dibangun Masjid. Lalu mau dibangun apa,” ungkap Rusdy.