MONITOR, Jakarta – Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengapresiasi kinerja kepolisian republik Indonesia (Polri) dalam melakukan pengamanan gelaran G20 secara maksimal termasuk dengan melakukan berbagai upaya antisipasi ancaman keamanan di berbagai sektor.
“KTT G20 dimana negara kita menjadi tuan rumah adalah agenda strategis yang menjadi hajatan besar Indonesia meningkatkan peran bangsa dalam kancah percaturan global,” kata Sugeng kepada media, Senin (14/11/2022).
Kesuksesan pelaksanaan KTT G20 kata Sugeng akan menjadi pertaruhan bagi Indonesia di mata dunia terutama terkait jaminan keamanan kepala negara. Pun demikian kata Sugeng momen Pengamanan G20 juga dapat jadi momentum menunjukkan profesionalitas polri di mata internasional.
Namun demikian IPW juga menekankan agar Polri tetap membuka ruang demokrasi memberikan perlindungan masyarakat sipil (civil society) dalam konsolidasi demokrasi dengan mengusut tuntas adanya upaya pembubaran kegiatan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di kawasan Sanur oleh kelompok tertentu pada pada Sabtu siang 12 Nopember 2022.
“Terkait dengan adanya dugaan intimidasi terhadap kegiatan YLBHI ini juga harus diusut tuntas. Bagaimanapun hak-hak masyarakat sipil jangan sampai dikorbankan,” tegasnya.
IPW terang Sugeng mencatat berbagai langkah dan strategi telah dijalankan Polri dalam mengamankan KTT G20 ini mulai dari patroli, sterilisasi hingga membangun koordinasi lintas sektor dan instansi guna mengantisipasi potensi ancaman keamanan.
Berbagai langkah pengamanan tersebut kata Sugeng antara lain Apel yang diikuti sebanyak 3.700 pasukan TNI/polri dan gelar alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut bertujuan cek lapangan kesiapan seluruh satuan tugas yang tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (KOGABPADPAM).
“Polri juga rutin melakukan patroli siber dalam mengantisipasi serangan di dunia Maya. Hal tersebut mengindikasikan sistem pengamanan yang maksimal dan terintegrasi. IPW menilai langkah Polri sebagai bentuk kesigapan sebagaimana yang ditekankan Presiden Jokowi yang meminta tidak boleh ada letupan sekecil apa pun,” terangnya.
Secara khusus IPW juga mengapresiasi jajaran petinggi Polri yang solid antara lain saat Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono dan Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto bersama Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto meninjau posko pantauan pengamanan lalu lintas K3I (kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi) guna memantau pengamanan lalu lintas menjelang puncak acara KTT G20, di Tragia Nusa Dua Bali pada Minggu 13 November 2022.
“Posko K3I nusa dua menjadi titik strategis terkoneksi dengan cctv yang tersebar di wilayah bali dan terfokuskan pada rute maupun lokasi yang akan di lalui para delegasi KTT G20,” jelas Sugeng.
Sebagai informasi Ada sekitar 18.000 pasukan gabungan yang akan terlibat dalam pengamanan KTT G20 Bali. Kemudian, sebanyak 13 kapal KRI bersiaga di perairan sekitar Hotel Apurva Kempinski dan kawasan Nusa Dua. Selain itu, sebanyak 15 helikopter, dua pesawat tempur F16, dua pesawat Sukhoi (Sukhoi 27 dan 30) juga telah bersiap.
Dalam operasi KTT G20 nanti, polisi dikatakan Kapolri akan bertanggung jawab terhadap keamanan berlapis di ring tiga. Khusus ring tiga adalah lapisan terluar yang berhubungan langsung dengan masyarakat. IPW berharap Polri tetap menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, namun tegas ketika dibutuhkan.
“Dengan upaya maksimal ini, IPW yakin Polri mampu mereduksi potensi ancaman keamanan yang mengganggu jalannya KTT G20,” pungkasnya.