MONITOR, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir siap mewujudkan swasembada gula untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi sebelumnya meminta Erick untuk menyiapkan bibit-bibit terbaik dan melakukan kerja sama dengan Brasil yang sudah berpengalaman dan sukses dalam produksi gula.
Mengenai hal tersebut, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini langsung bergerak cepat. Erick melakukan sejumlah langkah strategis salah satunya dengan mengintegrasikan sejumlah produsen gula tanah air dengan membentuk Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Pembentukan Sugar Co dilakukan demi meningkatkan produksi dan hilirisasi gula.
“Kami di Kementerian BUMN telah melakukan beberapa langkah strategis mendorong percepatan swasembada gula. Antara lain menggiatkan kembali bisnis gula dan mengintegrasikan produsen gula tanah air menjadi SugarCo,” ujar Erick Thohir dikutip dari akun instagram @erickthohir.
Selain itu, lanjut Erick, pembentukan Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional saja, tetapi sejumlah produk turunannya seperti Bioetanol sebagai alternatif Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan.
Erick menambahkan, tujuan penting dari kehadiran Sugar Co ialah dapat meningkatkan kesejahteraan dari petani tebu.
“Fokus Sugar Co tak hanya memenuhi kebutuhan gula nasional, dan memproduksi bioetanol, tapi juga meningkatkan kesejahteraan petani tebu,” ucapnya.
Pelan-pelan, Erick ingin memastikan kesejahteraan petani ikut terkerek naik.
“Kami ingin memastikan pendapatan petani yang Rp 13,1 juta per hektare didorong menjadi Rp 32,1 juta per hektare. Tapi jangan terburu-buru, bertahap karena perlu juga yang namanya pupuk, bibit, dan off-taker-nya,” ungkap Erick.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan guna sejumlah tujuan, diantaranya adalah menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Tidak hanya peningkatan produksi tebu nasional, swasembada gula diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).
Sugar Co dibentuk dengan melibatkan tujuh perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan dua cucu perusahaan yang diproyeksikan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.
Ini adalah wujud dari akselerasi transformasi bisnis di Holding Perkebunan Nusantara yang berasal dari penggabungan aset-aset perusahaan perkebunan tebu milik PTPN Group, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII dan PTPN XIV.
Sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemerintah telah memasukkan integrasi Group Perkebunan Nusantara melalui pembentukan SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2022.
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…