MONITOR, Jakarta – Langkah sigap Kementerian Kesehatan dan BPOM dalam mengatasi obat-obatan yang dianggap mengandung zat berbahaya dan memicu gangguan ginjal akut (GGA)/ Acute Kidney Injury (AKI) pada anak, mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar.
Kendati demikian, Muhaimin atau Cak Imin memberikan masukan agar kdua instansi tersebut mengawasi ketat peredaran obat-obatan itu.
“Saya mengapresiasi langkah cepat BPOM maupun Kemenkes untuk mengatasi dengan segera obat-obat yang mengkhawatirkan dan membahayakan balita, dan ini tidak cukup dengan hanya melarang kemudian memberikan rekomendasi ataupun surat izin kepada yang sudah masuk, tetapi ini harus ada pengawasan ketat semua pihak. Ini soal generasi kita, ini soal anak kita, ini soal anak-anak dan cucu-cucu keturunan kita,” ucap Cak Imin dalam keterangannya.
Ketua Umum PKB ini menyatakan sempat kecewa atas pengawasan BPOM yang rendah, sehingga obat-obatan yang disinyalir tercemar etilen glikol dan dietilen glikol bisa beredar di masyarakat.
Dua zat tersebut, disebut Cak Imin, digadang memicu melonjaknya angka GGA pada anak yang juga terjadi di Gambia.
“Ini sangat sangat membutuhkan perhatian serius, dan DPR memberi ultimatum betul kepada Menteri Kesehatan, kepada BPOM untuk sungguh-sungguh betul mengawasi keadaan ini,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Arif Rahman mendukung adanya peningkatan anggaran untuk Kementerian…
MONITOR, Indramayu - Pertamina, melalui Subholding Gas dan entitas usahanya PT Pertamina Gas, melanjutkan komitmennya…
MONITOR, Banjarmasin - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) melakukan kunjungan kerja maraton ke…
MONITOR, Jakarta - Menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Jasa Marga (Persero)…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman, mengkritisi implementasi kebijakan Penangkapan Ikan…
MONITOR, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansah, mengungkapkan bahwa keberadaan Pertamina Gas Negara (PGN)…