Ilustrasi SPBU Pertamina
MONITOR, Jakarta – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai tepat. Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menyatakan selama ini subsidi BBM lebih banyak dinikmati orang mampu, bahkan total BBM bersubsidi yang dikonsumsi mereka mencapai sekitar 70-80 persen.
Ia mengungkapkan, masyarakat miskin bahkan selama ini kurang menikmati subsidi pemerintah lewat BBM karena mereka tidak memiliki kendaraan.
“Maka dari itu harga BBM harus disesuaikan. Karena subsidi yang selama ini dikeluarkan tidak tepat sasaran atau untuk orang mampu, sehingga perlu dialihkan. Sebab kan tidak adil. Bagaimana dengan mereka yang tidak punya kendaraan? Jadi, subsidi dikurangi dan direlokasi untuk yang tidak punya kendaraan,” ujar Sugeng dalam keterangannya, belum lama ini.
Selain itu, Sugeng memaparkan porsi terbanyak pengguna BBM bersubsidi khususnya Pertalite bukan sepeda motor atau kendaraan umum yang semestinya mendapatkan BBM bersubsidi. Namun, pengguna Pertalite terbanyak adalah mobil pribadi milik orang mampu.
Selain tidak tepat sasaran, Sugeng juga mengatakan saat ini BBM bersubsidi sudah sangat memberatkan. Untuk itu, jika BBM tidak dinaikkan maka bisa mempengaruhi keuangan negara. Sebab harga minyak dunia jauh melebihi proyeksi awal APBN 2022.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat rasa…
MONITOR, Jakarta - Komisi VII DPR RI menyalurkan bantuan senilai Rp500 juta bagi pelaku usaha…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Santri Film Festival (SANFFEST) 2025. Total ada 125 karya…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban banjir…
MONITOR, Jakarta - Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2025 mencapai 77,89, skor tertinggi sejak survei…
MONITOR, Jakarta - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong penguatan kebijakan transportasi perdesaan, keperintisan, dan daerah…