Categories: BERITA

Ini Alasan PKS Kabupaten Bogor Tolak Kenaikan Harga BBM

MONITOR, Bogor – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor mengeluarkan pernyataan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor DPD PKS, Kabapaten Bogor, Rabu (08/09/2022).

Partai tersebut pun bertekat akan mengawal aspirasi penolakan Kebijakan kenaikan harga BBM itu untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan diteruskan kepada Pemerintah Pusat.

Dalam surat pernyataan sikapnya tertanggal 7 September 2022, terdapat beberapa hal yang menjadi alasan penolakan PKS Kabupaten Bogor terhadap

Pertama, PKS menilai kenaikan harga BBM memberatkan masyarakat dan langsung dirasakan dampaknya oleh pedagang keliling, pengemudi ojek, pengemudi angkot, buruh, nelayan dan petani.

Kedua, PKS menilai rakyat berpenghasilan kecil sangat merasakan dampaknya. Di satu sisi, daya beli belum begitu pulih pasca pandemi, di sisi lain harga-harga merangkak naik. Kebijakan kenaikan harga BBM ini menimbulkan efek domino yang makin mencekik rakyat kecil.

Ketiga, PKS menilai, setelah kenaikan BBM, banyak keluhan dari masyarakat terutama menurunnya penghasilan, sementara pengeluaran semakin bertambah. Pendapatan makin seret karena harga ikut naik. Para pedagang dan pekerja informal mengeluh tekor.

“(Kemudian) penolakan kenaikan harga BBM karena menyengsarakan rakyat,” kata Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor, Dedi Aroza, dalam siaran persnya kepada MONITOR, Rabu (07/09/2022).

“Bantuan yang diberikan untuk meringankan dampak kenaikan tidak sebanding dengan kondisi rakyat kecil yang semakin terpuruk. Pemerintah harus berani membatalkan keputusan ini untuk memulihkan ekonomi rakyat,” sambungnya.

Atas pernyataan sikap penolakan kenaikan harga BBM tersebut, Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor pun diminta mengawal aspirasi penolakan untuk disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan diteruskan kepada Pemerintah Pusat.

“PKS sangat mengerti kesulitan rakyat dan menyatakan berpihak kepada mereka. Oleh karena itu PKS bersama rakyat terutama wong cilik, menolak keras kenaikan harga BBM,” pungkas Dedi.

Recent Posts

Udang Indonesia Kembali Diserap Pasar AS, Ekspor Naik 16,3 Persen

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa udang Indonesia kembali diterima masuk ke Amerika Serikat,…

2 jam yang lalu

Kemen PPPA Tetapkan RA Marhamah Labuhanbatu Jadi Satuan Pendidikan Ramah Anak 2025

MONITOR, Jakarta - Prestasi kembali diraih satuan pendidikan binaan Kementerian Agama. Raudhatul Athfal (RA) Marhamah…

4 jam yang lalu

Hari Bakti Kemenimipas Usung Tema ‘Satu Langkah, Satu Semangat, Satu Pengabdian untuk Bangsa’

MONITOR, Jakarta - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, membuka secara langsung kegiatan Kick Off Peringatan…

6 jam yang lalu

UIN Datokarama Siap Buka Prodi Teknik Sipil dan Elektro

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama bersiap membuka dua program studi Teknik Sipil…

8 jam yang lalu

Mahfuz Sidik Ajak Generasi Muda Pelajari Dinamika Politik Global

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, generasi…

14 jam yang lalu

UIN Datokarama Gelar Tes Hafalan Calon Penerima Beasiswa Tahfidz 2025

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama melaksanakan tes hafalan bagi mahasiswa calon penerima…

16 jam yang lalu