MONITOR, Jakarta – Rencana kenaikan harga BBM menuai tanggapan dari Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rudi Hartono. Ia mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam merencanakan kenaikan harga BBM bersubsidi, Pertalite dan Solar.
Sebab menurutnya, kenaikan harga BBM akan berdampak di seluruh sektor, yang saat ini sedang beranjak pulih. Diketahui, wacana ini mencuat setelah beban subsidi BBM dan kompensasi energi dalam APBN 2022 membengkak hingga Rp502 triliun.
“Jika kenaikan BBM berlaku, otomatis harga barang akan naik. Pedagang semuanya pasti membebankan barangnya dengan menaikkan harga-harganya di pasaran,” ujar Rudi dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, daya beli masyarakat baru pulih dari tekanan karena pandemi Covid-19. Pemulihannya akan semakin lama karena kenaikan BBM yang akan membuat dampak masif ke semua sisi kegiatan ekonomi.
Rudi pun menambahkan, kenaikan harga BBM juga akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang merangkak naik, karena berhubungan dengan daya beli di masyarakat. Sektor industri pun berdampak, karena mayoritas mengandalkan BBM dalam menjalankan operasionalnya.
“Suka atau tidak suka, perusahaan akan mengalami kenaikan beban usaha dan operasionalnya karena naiknya harga BBM. Beban produksi dengan sendirinya akan naik, dan perusahaan pasti membebankan kenaikan biaya produksi pada harga barang yang dijual ke masyarakat. Dan masyarakat tentu ada yang mengurangi dan mengerem pembelian kebutuhan yang tidak penting. Otomatis pertumbuhan ekonomi akan melambat,” imbuhnya.