Categories: INDUSTRI

Ini Bentuk Dukungan Kemenperin di Sektor Hilirisasi Nikel

MONITOR, Jakarta – Pemerintah fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di tanah air. Contoh suksesnya adalah hilirisasi nikel, yang telah meningkatkan ekspor besi baja hingga 18 kali lipat.

Pada tahun 2021, ekspor produk olahan nikel mampu menembus Rp306 triliun, yang melesat jauh dibanding capaian tahun 2014 sekitar Rp16 triliun Pemerintah menargetkan ekspor tersebut bisa menanjak lagi pada tahun ini di angka Rp440 triliun.

“Untuk menunjang sektor industri smelter nikel agar lebih porduktif dan berdaya saing, salah satunya diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten seperti operator alat berat,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Pada Senin (22/8) lalu, BPSDMI Kemenperin dan PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka pelaksanaan Program Kerja Sama Pendidikan Vokasi Industri Setara Diploma 1 (D1).

Kerja sama ini juga melibatkan salah satu unit pendidikan di bawah naungan BPSDMI Kemenperin, yakni Akademi Komunitas Industri Manufaktur di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

“Program Setara D1 Operator Alat Berat akan diselenggarakan selama satu tahun di AK Manufaktur Bantaeng dan lulusannya langsung ditempatkan bekerja dalam rangka meningkatkan daya saing industri,” jelas Arus.

Kepala BPSDMI menambahkan, guna mendukung industri dalam penyediaan tenaga kerja kompeten, pihaknya telah menyelenggarakan pendidikan tinggi pada beberapa jenjang, mulai dari Diploma sampai dengan Magister Terapan, termasuk program setara Diploma 1 kerjasama industri. Pendidikan Setara D1 yang melibatkan industri ini dilaksanakan sebagai wujud nyata kerja sama antara pemerintah, institusi pendidikan dengan dunia industri.

“Melalui program ini diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri,”imbuhnya.

Recent Posts

Jasa Marga Gelar Temu Pelanggan di Kota Medan Wujudkan Komitmen Melayani Sepenuh Hati bagi Pengguna Jalan Tol

MONITOR, Medan - Dalam rangka mewujudkan pelayanan sepenuh hati bagi pengguna Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa…

4 jam yang lalu

Gandeng PTKIN, Kemenag Terus Matangkan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

MONITOR, Tulungagung - Upaya Kementerian Agama dalam memperkuat tata kelola pendidikan pesantren memasuki tahap strategis…

8 jam yang lalu

UU KUHAP Baru Atur Pengamatan Hakim Bisa Jadi Alat Bukti, DPR Tekankan Soal Akuntabilitas

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menegaskan bahwa penambahan aturan 'pengamatan…

8 jam yang lalu

Kementerian UMKM Perkuat Klaster Fesyen dan Kerajinan Tangan Lewat Holding UMKM

MONITOR, Jateng - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperkuat ekosistem rantai pasok industri…

9 jam yang lalu

Ratusan Peterjun Kostrad Hiasi Langit Kota Pulau Timah

MONITOR, Jakarta - Komandan Batalyon Yonif Para Raider 501/BY Divisi 2 Kostrad Letkol Inf I…

11 jam yang lalu

Penghasilan Rp100 Juta Terima Subsidi BPJS, DPR Dorong Pemutakhiran Data PBI

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini menyoroti temuan adanya peserta…

13 jam yang lalu