MONITOR, Jakarta – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global, salah satunya di sektor fesyen muslim Indonesia.
Keunggulan dan potensi yang dimiliki menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia di tahun 2024. Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan pada acara Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023, Fashion Show & Dialog bertajuk “From Local Wisdom to Global Inspiration” yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan hari ini, Selasa (23/8/2022).
“Dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia, kita tidak hanya mampu menginspirasi dunia, namun juga dapat menguasai pasar global. Beragam kain tradisional Indonesia dengan nilai filosofis menjadi sumber kreativitas bagi para desainer dan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Inilah yang menjadi kunci untuk mewujdukan Indonesia sebagai sebagai kiblat fesyen muslim dunia di tahun 2024,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, potensi pasar fesyen muslim dan modest fashion sangat besar. Ada dua yang mendorong agar kiprah Indonesia harus lebih besar lagi di sektor fesyen muslim dan modest fashion. Pertama, populasi muslim dunia setara 25 persen total populasi dunia.
Pada 2060, jumlahnya diprediksi meningkat menjadi 30 persen populasi global. Kedua, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam empat tahun terakhir dan diperkirakan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah konsumen/populasi.
Acara Road to JMFW 2023 Fashion Show & Dialog hari ini menampilkan pagelaran busana delapan jenama fesyen muslim kebanggaan Indonesia yaitu Kami, Ria Miranda, IKYK, Ivan Gunawan, Nada Puspita, Wearing Klamby, Khanaan, serta ButtonscarvesxBenang Jarum.