Kamis, 25 April, 2024

Ekspor Perdana ke Jepang, Briket Arang Kelapa Diminati

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perdagangan terus memfasilitasi serta meningkatkan
kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia melalui berbagai program.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto terkait ekspor perdana ke Jepang satu kontainer produk briket arang kelapa (coconut charcoal briquette) senilai USD 19,2 ribu yang dilaksanakan pada Sabtu lalu (12/8/2022).

“Capaian tersebut diraih CV Coco Indonesia Maju sebagai peserta program pendampingan ekspor (Export Coaching Program/ECP) wilayah Jawa Barat. Program tersebut adalah kerja sama antara Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat,” ujar Suhanto pada kesempatan terpisah.

Ekspor perdana ini dilepas Kepala PPEJP Sugih Rahmansyah, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jabar M. Lukmanul Hakim, perwakilan dari Disdag Kabupaten Bandung Barat, Free Trade Agreements (FTA) Center Bandung, serta pendamping ECP Jawa Barat Abdillah Sani.

- Advertisement -

Pelepasan juga disaksikan secara virtual Duta Besar RI untuk Jepang dan Mikronesia Heri Akhmadi didampingi Atase Perdagangan Tokyo Arief Wibisono. Usai menyampaikan apresiasi, Dubes Heri Akhmadi mengungkapkan, briket arang kelapa cukup diminati di sejumlah negara, termasuk Jepang.

“Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo siap memfasilitasi pelaku usaha di Indonesia untuk dapat memasarkan produknya ke Jepang. Diharapkan program pendampingan semakin masif untuk dapat mendorong ekspor Indonesia ke Jepang,” jelas Heri.

Sugih turut mengutarakan apresiasinya kepada CV Coco Indonesia Maju sebagai UKM milennial Jawa Barat yang berhasil melakukan ekspor perdana meskipun baru memasuki tahap ke-4 dari delapan tahap ECP.

“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menginspirasi peserta ECP lainnya serta UKM di seluruh Indonesia untuk melakukan ekspor sebagai bagian dari upaya peningkatan ekspor nasional dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi,” ujar Sugih.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER