MONITOR, Jakarta – Tingginya harga BBM terutama jenis solar menuai sorotan Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin. Pasalnya, saat ini harga BBM jenis solar sudah mencapai 23 ribu rupiah per liter.
Jika kondisi ini dibiarkan, kata Akmal, dikhawatirkan akan membawa efek domino bagi masyarakat nelayan yang semakin terpuruk. Akibatnya, pemenuhan konsumsi produk perikanan pun bakal turun.
Ditambahkan Akmal, apabila nelayan kesulitan membeli BBM solar, hal tersebut bisa mempengaruhi kualitas SDM bahkan memicu kenaikan angka stunting di Indonesia.
“Saya meminta pemerintah tidak hanya berkomentar terkait naiknya harga BBM untuk nelayan ini yang telah membuat mangkrak 2000 lebih kapal nelayan dan mengancam jutaan nelayan menganggur,” ujar Akmal dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).
Ia mendorong semestinya ada aksi nyata bagi pemerintah untuk memberikan solusi seperti 69 persen nelayan yang kesulitan membeli solar subsidi mesti dipermudah.
Politisi dari F-PKS ini mengaku, telah mendapat ratusan aspirasi dari masyarakat yang ada di daerah pemilihannya yang sebagian besar masyarakat pesisir yang berprofesi nelayan, agar tingginya harga solar ada kebijakan dari pemerintah untuk nelayan kecil untuk sekedar menyambung hidup.
“Nelayan kecil dengan kapal sekitar 5GT hingga 30 GT ini mengambil ikan hanya seperlunya saja. Tidak ada eksploitasi merusak lingkungan, namun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
