Categories: INDUSTRI

Menperin Agus: Industri Tekstil itu Sektor Padat Karya

MONITOR, Jakarta – Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor unggulan yang mencatatkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Bernilai tambah besar, industri tekstil modern di Tanah Air telah mencapai usia 100 tahun pada 2022.

Perayaan ini menjadi momentum untuk berfokus meningkatkan daya saing dan produktivitas, serta dan menjawab tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi industri TPT.

Pada triwulan I tahun 2022, industri TPT berkontribusi sebesar 6,33% terhadap total PDB sektor industri pengolahan nonmigas. Di samping itu, sumbangan ekspor industri TPT terhadap total ekspor nasional pada 2021 sebesar 5,67% dan selama Januari-Mei 2022 menyumbangkan 5,33%.

Selanjutnya, pertumbuhan investasi sektor ini tercatat sebesar Rp6,5 Triliun pada 2021 dan Rp2,4 Triliun pada Triwulan I – 2022.

“Industri TPT merupakan sektor padat karya dan berorientasi ekspor yang juga mampu menghadapi gangguan akibat pandemi Covid-19. Kami meyakini peningkatan investasi industri TPT di Tanah Air mampu mengakselerasi pertumbuhan subsektor ini secara harmonis, dari hulu ke hilir,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Pada Desember 2021, Menperin meresmikan ekspansi sembilan industri TPT di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Realisasi investasi tersebut meliputi industri pembuatan serat, pembuatan benang, pembuatan kain, sampai dengan industri pakaian jadi. Hal ini sejalan dengan target substitusi impor yang diinisiasi oleh Kemenperin.

Subsektor industri TPT merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang berkontribusi pada produktivitas nasional serta penyerapan tenaga kerja. Karenanya, bertepatan dengan momentum 100 tahun industri TPT, Kemenperin berupaya mengatasi berbagai kendala yang dihadapi industri ini.

Kemenperin mengidentifikasi bahwa industri TPT saat ini menghadapi persoalan terkait keterhubungan rantai pasok hulu dan hilir. Pasalnya, subsektor industri TPT telah memiliki struktur industri hulu hingga hilir yang lengkap namun belum saling terhubung, sehingga terjadi ketimpangan produktivitas.

Recent Posts

Garam Industri Jadi Komponen Vital Sektor Pulp dan Kertas

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk menjaga ketersediaan garam industri dalam mendukung aktivitas…

27 menit yang lalu

Kemenag Pertegas Peran BAZNAS dan LAZ dalam Tata Kelola Zakat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat transformasi kebijakan tata kelola lembaga zakat untuk…

1 jam yang lalu

Pemerintah Gembleng IKM Kulit Jogja Semakin Produktif dan Inovatif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu kinerja industri kulit, barang dari kulit dan alas…

2 jam yang lalu

Tertunda Terbang Imbas Eskalasi Timur Tengah, Dirjen PHU: Jemaah Aman di Jeddah

MONITOR, Jakarta - Di tengah dinamika kawasan Timur Tengah, proses pemulangan jemaah haji Indonesia tetap…

3 jam yang lalu

Tantang BEM SI Bangun Sektor Riil, Prof Rokhmin: Lulusan Kita Jangan Cuma Jago TikTok dan Lomba Esai

MONITOR, Bogor - Anggota DPR RI 2024 – 2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS…

4 jam yang lalu

Soal Isu Enggano dan Anambas, Puan Minta Pemerintah Evaluasi Pengelolaan Pulau di RI

MONITOR, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, banyak terjadi persoalan terkait pulau-pulau di Indonesia, termasuk Pulau…

4 jam yang lalu