PEMERINTAHAN

Kementan Pastikan Ketahanan Pangan Kawasan Pulau Buton Aman dan Bebas PMK

MONITOR, BAUBAU – Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal (Itjen Kementan) memastikan bahwa kebutuhan bahan pokok di wilayah Buton dalam kondisi aman dan terkendali. Selain itu, sapi hewan ternak yang berasal dari wilayah tersebut juga dalam kondisi bebas PMK.

Irjen Kementan, Jan Maringka mengatakan, selama ini pengawasan yang dilakukan berjalan dengan ketat serta melibatkan aparat penegak hukum (APH) lainya baik dari Polri, Kejaksaan, BPK dan aparat pengawas internal pemerintah (APIP). Menurut Jan, kolaborasi tersebut berjalan dengan baik serta mampu mendukung kekuatan pangan nasional.

“Saya sudah melihat Jadi saya yakin pangan di Buton aman dan hewan ternaknya bebas PMK (penyakit mulut dan kuku),” kata Jan saat membuka dialog jaga pangan di Aula Palagimata kantor walikota Baubau, Jumat, 15 Juli 2022.

Jan mengatakan sektor pertanian selama ini terbukti mampu bertahan dari berbagai jurang resesi global. Sebaliknya pertanian bertumbuh pesat meski di banyak negara dilanda pandemi Covid 19.

“Tapi saya yakin dengan bersinergi maka semua persoalan dapat diatasi dengan baik, demikian pula pengembangan ternak di wilayah Sultra harus meningkat,” katanya.

Perlu diketahui, kegiatan ini dihadiri Walikota Kota Baubau, Kepala Kejari Kota Baubau, Bupati Buton, Kejari Buton, Dandim, Kepala Dinas Pertanian seluruh kab Buton, Balai Karantina Kelas II Kendari, dan kelompok tani kota Baubau, Kabupaten Buton dan Bulteng.

Sebekumnya Jan berkesempatan mengunjungi pabrik pakan yang terletak di Desa Kampeonaho. Berdasarkan informasi pabrik tersebut mampu memproduksi 6.600 ton jagung per 3 bulannya yang diolah menjadi pakan ternak dan sentral produksi pakan yang banyak digunakan para peternak di Sulawesi Tenggara.

“Disini saya juga melihat potensi tanaman pala yang berada di Baubau sangat besar, ini dapat kita dorong bersama agar pala Baubau nantinya dapat diekspor,” katanya.

Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong agar semua kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Ini penting dilakukan mengingat Indonesia sukses mempertahankan kebijakannya untuk tidak impor beras selama tiga tahun berturut-turut.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penyakit PMK bersama-sama,” katanya.

Recent Posts

Kemenperin Percepat Transformasi Industri 4.0 Lewat Kolaborasi Global

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempercepat transformasi industri nasional menuju era industri 4.0 yang berbasis…

1 jam yang lalu

Jelang Hari Guru, 101.786 Guru Madrasah dan Pendidikan Agama Lulus PPG

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mengumumkan sebanyak 101.786 guru madrasah dan guru Pendidikan Agama di…

3 jam yang lalu

Kemenperin Apresiasi Ekspansi PT Citra Terus Makmur, Bukti Nyata Kekuatan Industri TPT Nasional

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi langkah ekspansi yang dilakukan PT Citra…

3 jam yang lalu

PBNU Ingatkan Pendakwah Wajib Jaga Akhlak dan Martabat Kemanusiaan

MONITOR, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan tindakan dan perilaku pendakwah Elham Yahya…

4 jam yang lalu

Wamenag Tanggapi Video Viral Gus Elham Cium Anak Kecil, Tidak Pantas!

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii memberikan respon atas pertanyaan awak media…

6 jam yang lalu

Dosen UIN Jakarta Tegaskan Moderasi Beragama Dibutuhkan Sepanjang Masa

MONITOR, Jakarta - Moderasi Beragama bukan proyek, tetapi perjuangan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia yang…

6 jam yang lalu