MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menegaskan semangat kolaborasi terus digaungkan bersama sejumlah pihak dalam menyalurkan daging kurban kepada masyarakat. Mulai dari Perumda Dharma Jaya, Baznas Bazis DKI Jakarta, Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI), Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI), UMKM binaan Pemprov DKI Jakarta, Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso), hingga 25 hotel berbintang dan restoran.
“Semangat kolaborasi dalam berbagi ini harus terus tumbuh. Salah satunya dengan menyediakan menu olahan daging kurban yang bervariatif dan siap santap kepada masyarakat seperti di Dapur Kurban di SMA Muhammadiyah 1, Jakarta Pusat,” ujar Anies Baswedan, belum lama ini.
Diketahui, Program Dapur Kurban untuk berbagi daging olahan sudah dimulai sejak 2019, saat itu Pemprov DKI Jakarta mengajak hotel-hotel ternama di Ibu Kota untuk memberikan masakan terbaiknya kepada masyarakat prasejahtera di Jakarta.
“Daging kurban yang sudah diolah, sebelum dibagikan, memiliki keunggulan. Mereka yang menerima ini mendapat kemudahan, antara lain pertama, mengurangi potensi daging basi (bagi mereka yg tidak punya kulkas), kedua, dengan daging sudah dimasak, maka saat mereka menerima, mereka tak perlu keluar biaya lagi untuk mengolahnya,” jelasnya.
Untuk tahun ini, Anies menjelaskan sebanyak 500 kilogram daging sapi kurban didistribusikan di empat titik lokasi pembuatan Soto Nusantara dari lima UMKM.
Daging kurban tersebut, kata Anies, diolah menjadi 5.500 porsi soto, untuk kemudian disalurkan kepada yatim piatu dan kaum dhuafa yang sudah didata oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.
“Kami mengapresiasi kolaborasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta dengan PP Muhammadiyah DKI Jakarta untuk penyediaan Dapur Bersama di SMA Muhammadiyah 1 Jakarta. Selain itu, sebanyak 1.288 kilogram daging sapi kurban didistribusikan kepada 25 hotel dan restoran di lima Wilayah Kota Administrasi,” pungkasnya.