PERTANIAN

Antisipasi Iklim Ekstream, Kementan Lakukan Pelatihan Guna Mendorong Pertanian Cerdas Iklim

MONITOR, Jakarta – Salah satu faktor yang mempengaruhi Budidaya Pertanian adalah faktor Cuaca atau Iklim. Saat ini Indonesia sedang mengalami Iklim Ekstream yang tentunya akan berdampak bagi Budidaya Pertanian jika tidak dilakukan Antisipasi. Terkait itu sebagai langkah Antisipaai Kementan melakukan beberapa upaya salah satu nya dengan mengadakan pelatihan guna mendorong pertanian cerdas iklim pada 5/7/2022 yang dihadiri oleh Koordinator Irigasi Padi dan Rawa Direktorat Serealia, Akademisi Universitas Padjajaran dan Penyuhul BBPP Pangandaran.

Perlu diketahui Pertanian Cerdas Iklim adalah suatu pendekatan yang Mentransformasikan dan Mengorientasikan ulang dengan sistem Produksi Pertanian dan rantai nilai Pangan sehingga keduanya dapat mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat memastikan Ketahanan Pangan dalam kondisi perubahan iklim.

Rahmat Koordinator Irigasi Padi dan Rawa Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengungkapkan Kegiatan bududaya padi mendukung pertanian cerdas iklim di mulai dari sejak Revolusi hijau yang dimana pertanian dimulai secara masif akan tetapi tidak memperdulikan dampak terhadap pencemaran lingkungan sehingga terjadi pencemaran dari input agrokimia, emisi GRK dari lahan pertanian dan menyebabkan kerusakan dan degradasi lahan.

“Terdapat 3 pendekatan yang perlu dilakukan dalam penerapan pertanian cerdas iklim yang pertama adalah water management, soil managemnt, crop management.
kita terus mendorong kegiatan kegiatan budidaya mendukung cerdas iklim, seperti budidaya padi organik, padi bebas residu, padi ramah lingkungan, dan budidaya tanaman sehat” ungkap rahmat

Sementara itu Anne Nurbaity, dari Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Univ Padjajaran mengatakan Implementasi pertanian cerdas iklim melalui pendekatan soil management perubahan iklim dapat berdampak terhadap penurunan dan stagnasi produksi pertanian yang mengancam Ketahanan Pangan sehingga diperlukan reformasi sistem pertanian dengan menerapkan pendekatan climate smart agriculture/pertanian cerdas iklim.

“Kesehatan tanah merupakan sebagai ekosistem utama dalam menjamin keberlangsungan hidup tanaman hewan dan manusia. Sehingga kita harus sering mengevaluasi kesehatan tanah kemudian kita dapat memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi tanah tersebut” ucap Anne

Pada kesempatan yang sama Saeful iman, Penyuluh Pertanian Pertama BPP Pangandaran menjelaskan bahwa dengan Pemanasan Global menimbulkan terjadinya kecenderungan peningkatan suhu udara di permukaan bumi yang dapat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pemakaian bahan bakar fosil di banyak sektor, kegiatan pertanian dan peternakan yang menhasilkan gas mentan, tempat pengolahan akhir sampah, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, penggunaan CFC sebagai berbagai mesin pendingin.

” Dari perubahan alam tersebut dapat berdampak pada banyak sektor termasuk pertanian yang dapat mengakibatkan menurunya hasil pertanian kegagalan panen dan tanaman, peningkatan gangguan organisme pengganggu tanaman” terang saiful.

Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menyambut baik kegiatan ini karena menurutnya Iklim Ekstream perlu mendapat perhatian yang serius karena sektor pertanian sangat bergantung terhadap iklim. Diharapkan adanya langkah- langkah yang konkret untuk mensolusi Iklim Ekstream ini, sehingga produksi tetap terjaga. Apalagi seluruh dunia sedang dihadapkan dengan ancaman krisis pangan global jadi perlu adanya langkah-langkah yang inovatif dan efektif.

“Saya berharap sosialisasi semacam ini dapat di replikasikan ke daerah-daerah sehingga petani di daerah bisa menerapkan langkah-langkah antsipasi menghadapi Iklim Ekstream ini, karena pertanian itu memang sangat bergantung dengan kondisi Iklim dan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo setiap langkah atau upaya pengamanan produksi perlu dengan inovasi, tekhnologi dan trobosan-trobosan yang tetap memperhatikan faktor lingkungan” tutup Suwandi

Recent Posts

Kabar Duka, Anggota DPR RI Aam Khairul Amri Meninggal Dunia

MONITOR, Jakarta - Kabar duka datang dari Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), GP…

18 menit yang lalu

Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka

MONITOR, Bandung - Pertamina Goes To Campus 2024 (PGTC) resmi dibuka oleh Direktur Utama PT…

28 menit yang lalu

Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja cemerlang…

2 jam yang lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menangkap tiga unit kapal pencuri ikan…

2 jam yang lalu

Kemenag Uji Publik Data Tenaga Non ASN untuk Seleksi CASN, Ini Tautannya

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar uji publik hasil pemutakhiran data Tenaga Non Aparatur Sipil…

3 jam yang lalu

Sekjen DPD RI Melepas 96 ASN P3K Diklat Latsar Ke Rindam Jaya

MONITOR, Bogor - Sekretariat Jenderal DPD RI melepas 96 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja…

3 jam yang lalu