MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Hal tersebut menurut Uskara, dapat dilihat dari naiknya nilai tukar petani (NTP) selama tiga tahun terakhir.
“Yang penting dari luar temuan-temuan BPK, kita bisa meningkatkan nilai tukar petani dengan kondisi yang ada saat ini,” ujar Uskara dalam rapat dengar pendapat bersama Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Uskara mengatakan, sektor pertanian dibawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo mampu menjadi penyelamat ekonomi disaat dunia menghadapi pandemi. Apalagi, pertanian selama selama tiga tahun ini sukses mempertahankan kebijakanya untuk tidak impor beras.
“Pak Syahrul (SYL) ini saya kenal lama sekali dengan beliau, saya malah ingin mengatakan juga saya banyak belajar dari pak Syahrul ini dari sisi pertanian. Apalagi pertanuan itu bersentuhan langsung dengan 270 juta rakyat Indonesia,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS pada bulan Januari 2022, nilai tukar petani (NTP) mencapai 108,67 atau naik sebesar 0,30 persen. Sedangkan nilai tukar usaha petani (NTUP) mencapai 108,65 atau naik 0,12 persen. Selain itu terdapat juga rangkaian curva NTP yang sangat positif yang terjadi di sepanjang periode 2020 lalu.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian selama ini adalah sumber utama Rata-rata pendapatan masyarakat di desa. Pertanian adalah jawaban bagi jutaan orang yang tengah mencari kerja.
“Pertanian adalah bantalan ekonomi kita yang kita harapkan hari ini dan esok yang akan datang itu menjadi penting. Karena itu yang menurut saya tidak boleh itu adalah impor disaat panen. Ini yang sedang kita benahi bersama,” katanya.
Sebelumnya jajaran Kementan sibuk menyiapkan ketersediaan pangan jelang menghadapi hari besar Idul Adha 2022 mendatang. Diantaranya dengan mamatikan setiap produksi yang ada terus mengalami peningkatan.
Terbaru, kementan mendukung penuh kesiapan idul adha di wilayah DKI Jakarta dengan menyediakan ribuan hewan ternak dan kebutuhan pangan lainya seperti komoditas bawang, minyak goreng, beras, gula dan aneka jenis cabai.
Khusus untuk cabai dan hewan ternak, SYL memastikan akan ada pasokan besar dari sejumlah daerah sentra seperti Sumedang, Wonosobo, Temanggung, Kediri bahkan sampai pulau Sulawesi. Sedangkan untuk keamanan hewan ternak, SYL juga memastikan proses vaksinsi terus berjalan dan sapi yang keluar dari zona merah sudah melalui pemeriksaan, karantina dan pemberian vitamin.