BUMN

Erick Thohir Ajak Semua Pihak Fokus Bekerja Memberi Manfaat ke Orang Lain

MONITOR, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menjadi bintang tamu dalam acara “Rhapsody Indonesia” yang berkolaborasi dengan Slank. Dalam kesempatan itu, Erick sempat memberi wejangan nasihat kepada Abdee Negara Nurdin, gitaris Slankers yang juga Komisaris Independen PT Telkom.

Erick sempat mengatakan bahwa bekerja harus fokus agar memberi manfaat bagi semua pihak.

“Mas, kerja itu, kita harus cari enaknya agar hasilnya maksimal dan bermanfaat buat banyak orang,” kata Erick kepada Abdee.

Bagi Abdee, wejangan Erick begitu mendalam. Bahkan, dia menyampaikan terima kasih karena nasihat kepemimpinan Erick membuatnya percaya diri.

“You are a true leader,” ucap Abdee.

Dorongan semangat Erick ke Abdee, sejatinya sejalan dengan apa yang sering disampaikan Erick dalam banyak kesempatan, mendorong generasi muda, untuk semangat bekerja, pantan menyerah menjemput impian, juga bekerja keras dan tak gampang bosan. Terutama di era digital saat ini. Sehingga geerasi muda Indonesia semakin mampu bersaing dalam percaturan ekonomi dunia yang baru.

Indonesia, menurut Erick, mayoritas penduduknya adalah penduduk usia muda. Meleknya anak muda Indonesia pada digitalisasi akan menjadi kekuatan utama dalam merepons disrupsi teknologi.

Alasannya, disrupsi digital adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045. Ia yakin, ekonomi akan terus tumbuh pada 2045 menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi dunia.

Erick pun meminta agar digitalisasi ini jangan membuat anak muda menjadi pasif. Dia menilai Indonesia sudah menghadapi first wave dengan hadirnya media online. Kemudian second wave dengan hadirnya bergam aplikasi. Kemudian, dia menyebut third wave dengan hadirnya metaverse.

Erick mengimbau jangan sampai kondisi ini hanya sekadar arena yang dikuasai produk asing. Erick memandang sudah menjadi keharusan bagi anak muda Indonesia untuk menekuni teknologi, khususnya digital.

“Generasi muda harus segera melakukan adaptasi, jangan hanya menghindar dari masalah tapi harus terlibat memecahkan masalah. Kita butuh generasi muda yang mampu mengantisipasi perubahan teknologi. Jangan sampai lapangan kerja sekarang ini di Indonesia dimanfaatkan generasi muda negara lain. Kalau kalian tak mau berubah, tak mau beradaptasi, hanya menghindar dari masalah, maka rusaklah Indonesia,” tegasnya.

Recent Posts

Bertolak ke Arab Saudi, Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Menag…

20 menit yang lalu

275 Ekor Kepiting Bakau Merauke Pasok Pasar Kabupaten Subang

MONITOR, Merauke - Karantina Papua Selatan melakukan pemeriksaan terhadap 275 ekor kepiting bakau yang akan…

45 menit yang lalu

Fadli Zon: Pemerintah Perlu Kaji Ulang Wacana Beri Hak Kewarganegaraan Ganda

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menekankan wacana pemberian hak kewarganegaraan ganda…

57 menit yang lalu

Pompanisasi, Kementan Gencarkan Percepatan Tanam di Aceh Tamiang

MONITOR, Aceh Tamiang - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Sekretaris Badan…

1 jam yang lalu

Menag Yaqut Hadiri Musrenbangnas 2024 di JCC

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional…

2 jam yang lalu

Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi dengan Bank SulutGo

MONITOR, Jakarta - PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan…

3 jam yang lalu