Kamis, 25 April, 2024

Pahami Tafsir Al-Qur’an Agar Lebih Baik dalam Mengamalkannya

MONITOR – Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan petunjuk serta menjadi pedoman bagi siapapun yang membaca dan mengamalkannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak pengajaran yang membawa pada kebaikan.

Diturunkan sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad saw pada 17 Ramadhan melalui malaikat Jibril, Al-Qur’an adalah kalam Allah swt yang terdiri atas 30 juz, 114 surat, dan 6.236 ayat.

Selain mendapatkan pahala yang berlimpah, membaca Al-Qur’an juga memiliki keutamaan lain seperti menentramkan dan menenangkan hati, mendapatkan syafaat di akhirat, serta menjadi keluarga dan orang-orang yang diridhai Allah swt.

Namun sayang, masih banyak muslim yang hanya mampu membaca tanpa mengerti makna dan pesan yang ada di dalam Al-Qur’an. Untuk itu, perlu memahami tafsir Al-Qur’an terlebih dahulu agar kita mengerti bacaan Al-Qur’an sepenuhnya.

- Advertisement -

Sebenarnya ada banyak cara dalam mempelajari Al-Qur’an beserta tafsirnya. Salah satunya bisa dengan mengikuti kajian para ulama atau ahli tafsir. Namun, kini mempelajari tafsir Al-Qur’an menjadi lebih mudah karena bisa dilakukan melalui situs dan aplikasi digital yang membahas tentang tafsir Al-Qur’an seperti situs TafsirWeb.

Dalam situs tersebut tersedia beberapa tafsir antara lain dari Kementerian Agama RI, Kementerian Agama Saudi Arabia, tafsir dari para mufassir (ahli tafsir) Al-Qur’an terkemuka, dan lain sebagainya.

Cara menggunakannya pun sangat mudah, hanya perlu mengakses website TafsirWeb, dan klik nomor ayat yang ingin dipelajari. Contohnya sebagai berikut!

  1. Surat Yusuf ayat 4. Al-Qur’an yang diwahyukan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw juga berisikan kisah-kisah umat terdahulu yang belum diketahui secara jelas oleh Nabi Muhammad dan umatnya. Salah satu kisah tersebut tertuang dalam Surat Yusuf ayat 4 yang merupakan kisah Nabi Yusuf as yang akan memperoleh ketinggian di dunia dan akhirat.

Pada ayat ini Nabi Yusuf menceritakan perihal mimpinya kepada ayahnya Nabi Yakub as. “Wahai ayahku! Sungguh, aku bermimpi melihat sebelas bintang, yakni saudaranya yang berjumlah sebelas, matahari, yakni ayahnya dan bulan, yakni ibunya; kulihat semuanya sujud atau mengarahkan pandangannya dan hormat kepadaku.”

Demikianlah, apabila Allah swt menghendaki terjadi peristiwa besar, maka Allah swt dahulukan pengantarnya agar siap dan mempermudah urusannya, dan agar hamba siap menerima beban yang akan dihadapinya. Seperti pengantar yang diberikan kepada Nabi Yusuf as melalui mimpi.

  1. Tulisan inna lillahi. Kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un adalah sesuatu yang sunnah untuk diucapkan ketika ditimpa musibah. Baik musibah yang menimpa dirinya langsung, keluarga, maupun rekan atau orang-orang di sekelilingnya.

Kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un memiliki arti “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali”. Kalimat inna lillahi disebut juga dengan ucapan istirja’ yang tidak hanya sekedar ucapan sepele, melainkan kalimat Allah yang mengandung pelajaran tauhid dan tawakal kepada sang Pencipta pemilik alam semesta.

Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi kepada dirinya melainkan takdir yang telah ditetapkan Allah swt. Oleh karena itu alangkah baiknya tetap mengingat Allah swt dimanapun dan kapanpun berada melalui ucapan-ucapan yang memuji akan kebesaran Allah swt.

Dengan demikian, luangkan waktu sejenak untuk membaca dan mempelajari tafsir Al-Qur’an karena sesungguhnya ada banyak manfaat yang bisa diperoleh. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER