Sabtu, 27 April, 2024

Bimtek Srikandi untuk Dukung Penerapan SPBE di Kementan

MONITOR, Bogor – Guna mempercepat implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI), Sekretariat Direktorat jenderal tanaman pangan menggelar bimbingan teknis yang diikuti seluruh staf yang menangani surat-menyurat di lingkup Sekretariat Direktorat jenderal tanaman pangan, di Bogor, Jumat (19/5/2022).

“Aplikasi SRIKANDI merupakan aplikasi publik yang harus diimplementasikan di semua Kementerian/Lembaga termasuk di Kementerian Pertanian. Oleh karena itu, kami berupaya percepatan penerapan SRIKANDI “ tutur Bambang Pamuji Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Bambang menambahkan kegiatan bimtek yang akan dilaksanakan selama 2 hari (19-20 Mei 2022) ini, merupakan tindaklanjut dari sosialisasi dan Penerbitan SK DIrjen No 92 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Aplikasi SRIKANDI di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tanggal 18 Mei 2022 lalu.

Senada dengan Bambang Kepala Bagian Umum Sekretaris DIrektorat Jenderal Tanaman Pangan, Edi Eko Sasmito, mengatakan bimbingan teknis penting untuk dilaksanakan agar staf dan pejabat memahami teknis pelaksanaan dan pemanfaatan aplikasi SRIKANDI.

- Advertisement -

“Selain sebagai upaya kami untuk meningkatan kualitas dalam bidang kearsipan, bimbingan teknis SRIKANDI ini merupakan salah satu cerminan menyatukan langkah dalam memajukan kearsipan pada era digital seperti sekarang,” ungkap Edi.

Dia menegaskan, kearsipan harus terus mengikuti perkembangan zaman dan melakukan perubahan, terutama dalam mendukung penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pengelolaan arsip secara digital dan terintegrasi meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja menuju e-goverment yang akuntabel dan transparan, serta mendukung terciptanya Satu Data Indonesia.

“Aplikasi SRIKANDI menjadi aplikasi umum bidang kearsipan pada SPBE. Dalam aplikasi SRIKANDI, setiap informasi berbasis analog dan digital akan dapat terekam dengan baik sehingga nantinya akan menjadi bukti akuntabilitas dan memori kolektif bangsa,” tutur Edi.

Edi berharap, bimbingan teknis dapat mewujudkan keseragaman dan keterpaduan pengelolaan kearsipan dinamis berbasis elektronik dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, khususnya di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Untuk tahap pertama, bimbingan teknis hanya diikuti user administrator dan user pelaksana di lingkup Setditjen Tanaman pangan. Hal ini dilakukan sebagai ujicoba sebelum diberlakukan secara seluruh di unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

“Usai ujicoba ini, kami akan melakukan evaluasi hasilnya dan kedepan kami akan menggundang seluruh user administrator unit kerja yang ada di lingkup Direktrorat Jenderal Tanaman Pangan sehingga system SRIKANDI dapat terintegrasi secara penuh”. pungkas Edi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER