PEMERINTAHAN

Kementan Dampingi Anggota Ansy Lema gelar Bimtek Petani di NTT

MONITOR, Kupang – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Aneka Kacang dan Umbi mengelar Bimbingan Teknis (bimtek) selama 3 hari dari tanggal 25-28 April 2022 di 3 Kabupaten (Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU) dan Malaka) di Nusa Tenggara Timur.

Peserta bimtek berjumlah 300 orang dari 53 kelompok tani, penyuluh, para Penyuluh Lapangan, Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani dari 3 kabupaten.

Bimtek yang diinisiasi oleh Anggota DPR RI Komisi IV Yohanes Fransiskus Lema dikhususkan untuk pengembangan tanaman Ubi dan Kacang di NTT.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena telah memfasilitasi kegiatan ini” Ucap Yohanes Fransiskus Lema atau sering disapa dengan Ansy Lema.

Ansy Lema menjelaskan bahwa potensi di 3 kabupaten ini cukup besar, namun perlu pengetahuan teknis mengenai budidaya ubikayu dan aneka kacang petani masih dirasa kurang.

Ansy Lema berpendapat bimtek ubikayu dan kacang ini merasa sangat tepat karena ini sesuai dengan kebutuhan petani, hal ini dikarenakan ubi dan kacang adalah komoditas utama dalam sistem usahatani di Timor.

Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan petani diharapkan petani bisa bertani yang menguntungkan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani itu sendiri.

“Tolong diseriuskan usahanya, dan jangan membuat malu orang NTT termasuk saya”, tegas Lema kepada peserta bimtek.

Tony Basuki Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Prov NTT menerangkan bahwa produktivitas ubikayu NTT masih tergolong sangat rendah, rata-rata 5-7 ton/ha. Toni menyarankan petani untuk belajar penanganan budidaya sejak pemilihan lokasi, teknis penanaman, pemeliharaan ditambah dengan penggunaan varietas unggul untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Senada dengan Tony, Jefry Nino dan Marsi Fallo dari Universitas Timor membenarkan bahwa petani harus mampu beradaptasi dan mulai menekuni budidaya seperti ubikaya dan kacang yang sangat potensi di TTU dan Malaka.

Untuk meningkatkan nilai tambah panen peserta bimtek juga diberikan materi penanganan dan pengolahan komoditas lokal. Praktisi pertanian Ety Markus berharap petani mampu menciptakan produk olahan berbahan dasar pangan lokal seperti ubikayu dan kacang.

Recent Posts

Festival Majelis Taklim Nasional 2025, Ada Enam Kategori Lomba!

MONITOR, Jakarta - Plt. Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengungkapkan, Festival Majelis Taklim Nasional…

2 jam yang lalu

Kemenperin dan Kemenpora Sinergi Perkuat Pengembangan Industri Olahraga Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat langkah kolaboratif untuk mendorong kemandirian industri nasional, khususnya…

3 jam yang lalu

Kasus Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak Empat RS, Puan Minta Evaluasi Layanan Kesehatan di Wilayah 3T

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus seorang ibu hamil yang ditolak…

8 jam yang lalu

Menteri Maman Tegaskan Kualitas sebagai Kunci Daya Saing UMKM

MONITOR, Banten - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa tantangan…

13 jam yang lalu

Puan Terima Laporan Komisi III DPR soal Hasil Fit and Proper Test Tujuh Calon Anggota KY

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima hasil laporan uji kelayakan dan kepatutan…

13 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta dorong Diplomasi Islam Indonesia untuk Keterbukaan Afganistan

MONITOR, Jakarta - Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Khamami Zada menyatakan Indonesia harus…

16 jam yang lalu