MONITOR, Jakarta – Peristiwa kebakaran kerap terjadi di Jakarta. Anehnya setiap terjadi kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI terkesan selalu kesulitan dalam memadamkan api, sehingga semburan api pun menjalar kemana-mana.
Melihat ini, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter, mempertanyakan keberadaan alat-alat pemadam kebakaran yang dimiliki oleh Dinas Damkar DKI, diantaranya adalah Robot Pemadam yang dibeli menggunakan APBD senilai puluhan miliar rupiah.
“Pertanyaan saya, kemana ini alat-alat canggih pemadam yang dibeli dengan harga mahal itu. Kok setiap terjadi kebakaran tidak bisa ditangani cepat,” ujar Jupiter, Senin (25/4/2022).
Politisi Partai NasDem ini, mencontohkan kebakaran yang baru terjadi disekitaran Pasar Gembrong, Cipinang, Jakarta Timur pada Minggu malam (24/4). Menurutnya, petugas Damkar DKI terkesan kesulitan memadamkan api, akhirnya api menjalar kemana-mana dan menghanguskan beberapa bangunan yang ada disana.
“Dinas Damkar itu pernah membeli robot pemadam berjenis Dok-Ing MVF, di 2019 harganya kurang lebih satu unit sekitar Rp 37,4 miliar dan katanya robot pemadam kebakaran ini canggih bisa memadamkan api dari jarak jauh. Pertanyaan saya kemana tuh robot pemadam itu, dipakai tidak saat terjadi kebakaran atau hanya jadi pajangan saja,” tanyanya.
Jupiter pun berjanji akan menanyakan keberadaan Robot Damkar ini. “Nanti kalo rapat kerja akan saya tanyakan ya. Robot Damkar ini ada apa tidak. Kalau ada apa pernah dipakai atau tidak,” tegasnya.
Diungkap Jupiter, saat dirinya masih duduk di Komisi C, pernah mengkritisi terkait dugaan penggelembungan harga atau mark-up dalam pembelian Robot Damkar ini. Saat itu dia mendesak Kepala Dinas Gulkarmat untuk menenjelaskan pembelian alat tersebut.
Sebab, ia menilai harga tersebut terlalu mahal jika dibandingkan dengan harga di sejumlah negara. Ia menyebut, di Singapura dan Kanada harga Robot Damkar cuma Rp 4 miliar beserta harga pengangkut mobilnya. Karena itu, pihaknya meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa dugaan penyalahgunaan anggaran tersebut.
“Seingat saya hasil audit BPK ditemukan ada mark-up dalam pembelian Robot Damkar ini. Dan BPK minta kelebihan dana dalam membeli Robot tersebut dikembalikan. Cuman saya lupa berapa jumlah yang harus dikembalikan oleh pihak suppliernya,” pungkasnya.
Diketahui, pada Minggu (24/4) terjadi dua kebakaran hebat di wilayah Jakarta. Pertama, si jago merah melahap 30 rumah di Jakarta Pusat. “Terjadi kebakaran di Jl. Batu Ceper V, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat. Setelah mendapat laporan tersebut dari warga, petugas #DamkarDKI meluncur ke lokasi,” tulis akun Instagram @humasjakfire, Minggu (24/4).
Sebanyak 26 unit gabungan dengan 130 personil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api. Menurut informasi, api berasal dari ledakan listrik di salah satu rumah warga yang sedang ditinggal pergi pemiliknya.
Kedua, sekitar pukul 21.06 WIB, sejumlah kios toko mainan Pasar Gembrong yang berada di lingkungan RT 06/RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU), Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur terbakar. 21 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api.