MONITOR, Maluku – Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Barisan Milenial Moderat (Baramoda) Maluku, Lutfi Wael, memberikan apresiasi terhadap penangkapan 16 tersangka teroris di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Menurut Lutfi, hal ini menunjukkan keseriusan Densus 88 Antiteror Polri dalam memberantas terorisme di Indonesia.
Penangkapan dan pengungkapan teroris di seluruh Indonesia, jelas Lutfi, sangat berdampak positif terhadap penanganan terorisme di Maluku.
“Sebab provinsi Maluku memiliki alasan historis yang sangat kuat sebagai tempat embrio terkonsolidasinya awal gerakan radikalisme di Indonesia, pascakonflik sosial tahun 1999,” tutur Lutfi dalam keterangannya, Selasa (29/3/2022).
“Fakta itu, menunjukkan bahwa beberapa pelaku terorisme kelas kakap justru merupakan eks mujahid Ambon yang kemudian bermetamorfosis ke dalam berbagai kelompok radikal di Indonesia termasuk JI dan lain-lain,” sambung Lutfi, yang juga aktivis Muda Muhammadiyah Maluku.
Hal ini, jelas Lutfi, menjadi ancaman bagi masyarakat Maluku, terkhusus untuk generasi milenial sebab secara psikologis anak muda tereksploitasi menjadi ‘bibit-bibit’ radikalisme karena pengalaman dan trauma konflik tahun 1999.
“Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada Densus 88 antiteror Polri yang begitu serius dan luar biasa melakukan pemberantasan teorisme dan radikalisme di Indonesia dan khususnya di provinsi Maluku,” papar Lutfi.
Lutfi menambahkan, peran milenial sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penyebaran paham terorisme. Ia meminta generasi milenial di provinsi Maluku tidak membiarkan Densus 88 Antiteror Polri bekerja sendiri dalam penanggulangan dan pemberantasan kelompok teroris dan radikal di bumi Maluku.
“Baramoda provinsi Maluku mengajak seluruh lapisan masyarakat terkhusus generasi milenial untuk dapat terlibat aktif dalam membendung paham Radikalisme, Intoleransi dan aksi terorisme di wilayah Maluku yang terkenal dengan semangat orang Basudara dan Pela Gandong,” beber Lutfi.