MONITOR, Ternate – Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS melantik pengurus MAI Koordinator Daerah (Korda) Maluku Utara (Malut) periode 2021-2045, di Kampus Unkhair, Ternate, Maluku Utara, Selasa (8/3/2022).
Berdasarkan surat Keputusan (SK) pengurus pusat MAI nomor: 07/Kep.PPMAI/KORDA-08/XII/2021, pengurus MAI Malut yang dikukuhkan yaitu: Ketua Dewan Pengarah Abdullah Assagaf, Ketua MAI Muhammad Aris, Wakil Ketua I Asmar Hi Daud, Wakil Ketua II Mufti Abd Murhum, Sekretaris I Tamrin, Sekretaris II Taufiq Abdullah, Bendahara I Ridwan Arsan, Bendahara II Fahmi Djafar.
Dalam sambutannya, Prof Rokhmin Dahuri mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono dalam mewujudkan Perikanan Budidaya sebagai sektor unggulan (leading sector) dan penghela (prime mover) perekonomian nasional menuju Indonesia Maju, Adil-Makmur, dan Berdaulat paling lambat pada 2045.
“Seperti Bapak Menteri sampaikan di berbagai kesempatan sejak dilantik sebagai Menteri KKP oleh Presiden RI pada 23 Desember 2020, yakni Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen komoditas akuakultur terbesar di dunia, khususnya udang Vaname, pada 2024 dan itu sudah sejak 2009 Indonesia sudah menjadi produsen akuakultur terbesar kedua di dunia,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.

Lebih lanjut, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2020 – 2024 itu mengungkapkan, potensi produksi akuakultur Indonesia terbesar di dunia. Dengan penghasilan 100 juta ton/tahun, dan saat ini baru diproduksi sekitar 17 juta ton (17%). “Jadi target Menteri KKP untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen akuakultur terbesar di dunai adalah sebuah keniscayaan,” katanya.
Menurut Prof Rokhmin Dahuri, selain pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, lapangan pekerjaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pembangunan wilayah. “Sektor perikanan budidaya ke depan juga akan mampu berkontribusi bagi kedaulatan/ketahanan farmasi, energy, dan barang serta jasa lain yang dibutuhkan oleh umat manusia,” tuturnya.
