MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus melakukan upaya peningkatan kualitas peternak. Salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Peternakan di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/2).
Direktur Jenderal PKH, Nasrullah mengatakan, kegiatan Bimtek ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) peternak dalam mengelola usahanya yang meliputi seluruh aspek yang berpengaruh pada usaha peternakan.
“Misalnya seperti, nutrisi pakan ternak, cara pemeliharaan, konstruksi kandang, sanitasi kandang, program vaksinasi atau pengobatan, pemilihan bibit, hingga faktor produksi dan reproduksi ternak,” urai Nasrullah, Selasa (22/2) di Jakarta.
Ia menilai, usaha peternakan sejatinya memerlukan kerja sama peternak dalam satu wadah kelompok ternak. Sehingga secara teknis pada proses pemeliharaannya dapat dilakukan secara bersama-sama.
Kegiatan usaha bersama yang biasa dilakukan antara lain pencatatan reproduksi ternak, pemeliharaan kesehatan ternak, pemeliharaan dan pemberian pakan ternak, pengolahan pakan dan limbah pertanian untuk pakan ternak dan pengolahan limbah ternak.
Untuk itu, Nasrullah berharap kegiatan Bimtek Peternakan ini diadakan secara berkelanjutan. Bahkan peternak perlu mendapatkan akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia peternakan yang terus berkembang ini.
“Tentu saja kegiatan Bimtek ini tidak hanya terhenti di sini, terus dikawal agar dapat berkembang dengan pembinaan yang berkelanjutan,” ucap Nasrullah.
Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet sangat mengapresiasi adanya kegiatan Bimtek ini. Sebab, menurut dia sektor peternakan memang menjadi sektor yang berperan penting dalam mewujudkan bangsa yang sejahtera, khususnya dalam bidang perekonomian dan ketahanan pangan.
Terlebih, hasil ternak menjadi kebutuhan mendasar yang mesti tersedia setiap hari dan manajemen merupakan salah satu pilar utama usaha ternak.
“Saya pribadi sangat gembira dengan adanya kegiatan Bimtek ini dan mengapresiasi upaya yang dilakukan teman-teman Kementan melalui Ditjen PKH,” kata Slamet.
Ia menambahkan kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peternak untuk mengelola usaha peternakan yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan peternak itu sendiri. Lantaran, membangun peternakan merupakan tanggung jawab bersama.
“Jadi bukan hanya tanggung jawab Kementan saja atau bukan tanggung jawab DPR saja, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua,” imbuh dia.
Senada, Kepala Dinas Peternakan Kab. Sukabumi, Dedah Herlina juga memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Bimtek Peternakan yang dilakukan oleh Kementan dan BPMSP Bekasi bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI ini.
“Ini salah satu solusi untuk peningkatan kemampuan dan pemahaman Peternak serta dapat meningkatkan pendapatan peternak,” tutur Dedeh.
Sementara itu, Kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) Bekasi, Dayat mengatakan dengan adanya Bimtek untuk meningkatkan kapasitas SDM peternakan yang akan berdampak pada peningkatan pengetahuan peternak dalam melakukan usahanya.
“BPMSP akan selalu mendukung kegiatan tentang pakan apalagi sebagai lembaga pengujian pakan,” ucap Dayat.
Ia melanjutkan sebagai komponen biaya tertinggi (70% – 80%) pada produksi ternak, pakan harus diawasi sehingga layak diedarkan, untuk menjamin mutu dan keamanannya, pengawasan teknis minimal yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
‘’Kami tentunya akan mengoptimalkan peran Balai sebagai tempat pengujian mutu dan keamanan pakan/bahan pakan,” terangnya.