Senin, 29 April, 2024

Mendag Klaim Nilai Ekspor Januari 2022 Alami Peningkatan

MONITOR, Jakarta – Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2022 tercatat sebesar USD 19,16 miliar, turun 14,29 persen dibandingkan dengan Desember 2021 (MoM). Penurunan ini dipicu oleh menurunnya ekspor migas 17,59 persen dari USD 1,09 miliar menjadi USD 0,90 miliar. Demikian juga ekspor nonmigas yang turun 14,12 persen dari USD 21,27 miliar menjadi USD 18,26 miliar.

“Penurunan ini merupakan pola situasional ekspor Januari yang cenderung selalu lebih rendah dibanding Desember. Hal ini mengikuti pola musiman holiday blues, di mana pada tiga bulan pertama setiap tahunnya ada restocking dan pelambatan,” ungkap Mendag.

Meski demikian, Mendag menegaskan, ekspor di Januari 2022 mengalami peningkatan 25,31 persen dibandingkan dengan ekspor bulan Januari tahun lalu (YoY), yang dipicu oleh naiknya ekspor migas sebesar 1,96 persen dan ekspor nonmigas sebesar 26,74 persen.

“Kinerja ekspor Januari 2022 merupakan nilai ekspor awal tahun yang tertinggi selama ini. Hal ini merupakan pencapaian awal tahun yang menggembirakan bagi kinerja ekspor di bulan-bulan berikutnya,” imbuh Mendag.

- Advertisement -

Struktur ekspor nonmigas Indonesia periode Januari 2022 didominasi ekspor sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 82,00 persen dari total ekspor Indonesia, disusul sektor pertambangan sebesar 11,32 persen; sektor migas 4,70 persen; dan sektor produk pertanian sebesar 1,97 persen.

Pertumbuhan ekspor periode Januari 2022 dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY) didorong oleh peningkatan ekspor dari seluruh sektor. Ekspor sektor industri pengolahan menjadi sektor yang mengalami peningkatan tertinggi sebesar
31,16 persen, diikuti sektor pertanian sebesar 11,55 persen; sektor pertambangan sebesar 3,85 persen; dan sektor migas naik 1,96 persen.

Sementara, beberapa produk ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan yang signifikan dibanding Januari 2021 (YoY), yakni bijih, terak dan abu logam (HS 26) naik 195,05 persen; nikel dan barang daripadanya (HS 75) naik 141,42 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) naik 140,21 persen; besi dan baja (HS 72) naik 124,94 persen; dan bahan kimia organik (HS 29) naik 99,86 persen.

Mendag menjelaskan, kenaikan ekspor nonmigas ini tidak terlepas dari adanya pemulihan kondisi bisnis di dalam negeri karena situasi Covid-19 yang terkontrol dan sejalan dengan perbaikan indikator aktivitas manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) Januari 2022 yang berada di posisi 53,7 indeks poin, lebih besar dari PMI Januari 2021 yang tercatat sebesar 52,2.

“Peningkatan ekspor nonmigas tersebut memberikan sinyal positif dan optimisme pada pemulihan pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun ini,” ujar Mendag.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER