MONITOR, Jakarta – Selain meningkatkan produksi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Presiden RI Joko Widodo juga memerintahkan untuk melipatgandakan volume ekspor jeruk lokal. Mendukung hal ini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong jajaranya untuk terus berupaya mengembangkan jeruk lokal dengan berbagai keunggulan, salah satunya jeruk keprok Daysindo Agrihorti yang dilepas pada akhir 2021 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 764/Kpts/PV.240/D/11/2021.
Dalam berbagai kesempatan Mentan SYL mengungkapkan bahwa jeruk varietas unggul diharapkan dapat mendorong pengembangan komoditas hortikultura di tanah air.
“Kita punya jeruk lokal yang tidak kalah dengan jeruk impor. Ini harus kita kembangkan dengan menghadirkan varietas-varietas unggul,” ungkap Mentan SYL.
Mentan SYL juga menekankan bahwa inovasi di dunia pertanian penting untuk diaplikasikan oleh para petani dan pelaku usaha. Sehingga komoditas pertanian dalam negeri dapat terus digencarkan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“Dengan adanya varietas unggul ini, diharapkan petani dan pelaku agribisnis lainnya turut mengembangkan sesuai dengan agroklimatnya, sekaligus menarik konsumen untuk mengonsumsi jeruk nusantara,” ucap Mentan SYL.
Pemulia Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Kementerian Pertanian, Emi Budiyati menjelaskan bahwa jeruk Daysindo Agrihorti memiliki beberapa karakteristik.
“Jeruk ini mempunyai ciri tekstur buah yang halus, kerapatan pori sedang, bentuk tajur menyebar ke atas, dan kulit buah matangnya berwarna oranye,” ungkap Emi pada Jumat (11/2/2022).
Daysindo juga memiliki beberapa keunggulan antara lain memiliki rasa yang manis dan segar dengan brix mencapai 15-16 derajat brix, berat buah berkisar 177-280 gram, mempunyai daya simpan 40-45 hari, dan tanamannya adaptif di dataran tinggi.
Jeruk merupakan komoditas Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif dan permintaan ekspor cukup tinggi serta kontinuitas sehingga pengembangannya perlu terus ditingkatkan.