Jumat, 22 November, 2024

KAHMI Jaya Sebut PDIP Asbun Soal Lelang Proyek Sirkuit Formula E

MONITOR, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya, mengeluarkan pernyataan menohok. Sekertaris Umum (Sekum) KAHMI Jaya, M Amin, menyatakan kalau Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta asal bunyi (asbun) ketika berbicara soal lelang pengerjaan pembangunan sirkuit balapan Formula E.

Menurutnya, proses lelang atau tender dalam pengerjaan lintasan balap mobil Formula E sudah transparan. Dengan demikian, tudingan Fraksi PDIP yang menyebut tender sudah diatur tidak terbukti.

“Kalau bicara tidak berdasarkan data dan bukti yang jelas itu namanya asal bunyi (asbun). Kalau memang benar tender itu sudah diatur, tunjukkan dong buktinya dan datanya mana,” ujar Amin kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).

Amin pun menantang Fraksi PDIP untuk melapor kepada pihak berwajib kalau punya bukti bahwa tender dalam penentuan pemenang untuk mengerjakan sirkuit Formula E adalah settingan alias sudah diatur.

- Advertisement -

“Jadi jangan cuap-cuap di media, laporkan saja kepada pihak berwajib kalau memang memukan adanya pelanggaran atau penyimpangan dalam tender tersebut,” tandasnya.

Dikatakan Amin, dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, pihaknya melihat, semua pekerjaan yang berlangsung di Jakarta dilakukan dengan prinsip keterbukaan dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Apalagi untuk kegiatan Formula E, semua yang garap kegiatan ini adalah orang profesional dan memang berkecimpung di bidangnya,” terangnya.

Bahkan Amin menyebut, sosok Ahmad Sahroni yang ditunjuk sebagai ketua penyelenggara kegiatan merupakan orang berpengalaman di bidang otomotif. Itu artinya penunjukan pemenang tender harus benar-benar perusahaan yang paham dan sesuai dengan kebutuhan terkait kegiatan yang akan berlangsung.

Dengan demikian, lanjut Amin, pihaknya meyakini pemenang tender pengerjaan sirkuit yakni PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk sudah memenuhi kriteria penilaian yang telah ditetapkan persyaratannya.

“Dan Anies sebagai gubernur pun tidak akan main-main. Ini ajang internasioal,” tegasnya.

Apalagi PT Jakpro, menilai PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mendapatkan kecukupan dan pemenuhan penilaian terbaik di antara penyedia lainnya melalui proses evaluasi dan klarifikasi.

Pengalaman dalam membangun infrastruktur, termasuk jalan layang dan jalan tol, kemampuan proyek, serta akuntabilitas dalam bekerja menjadi pertimbangan lain.

“Warga Jakarta pasti mendukung ini. Karena bawa nama baik Indonesia dan bisa meningkatkan gairah pertumbuhan ekonomi. Ajang bagus kok, diganggu terus. Aneh,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, membuat pernyataan, kalau lelang pelaksanaan pembangunan lintasan Formula E yang menetapkan lokasi lintasan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, terlihat tidak transparan dan tidak jelas sumber pendanaannya. Apakah dana dari sponsorship atau dana PT. Jakpro sendiri.

“Soal lelang pengerjaan lintas sirkut juga jadi pertanyaan kami. Tidak ada pengumuman peserta lelang yang lulus dan tidak lulus kualifikasi, tiba-tiba dinyatakan PT Jakpro bahwa pelelangan batal dan diulang. Sementara seminggu kemudian PT. Jakpro mengumumkan PT. Jaya Konstruksi menjadi pemenang lelang, tanpa ada penjelasan alasan lelang batal,” ujar Gembong.

“Adalah fakta bahwa sebetulnya lelang ini justru diatur sedemikian rupa sehingga menentapkan PT. Jaya Konstruksi sebagai pemenang, karena pekerjaan pendahuluan sudah dilakukan sebelumnya oleh PT. Jaya Konstruksi berupa beton pembatas lintasan trek, namun belum dibayar oleh PT. Jakpro,” sambungnya.

Dengan demikian, kata Gembong, ada indikasi pekerjaan sudah dilakukan terlebih dahulu berupa mencetak barrier pembatas lintasan oleh PT. Jaya Konstruksi, namun belum dibayar oleh PT. Jakpro. Karena ada keterkaitan pembangunan lintasan yang semula di Monas kemudian dialihkan ke Ancol, maka pemenang untuk pembangunan trek Ancol tetap diupayakan ke PT. Jaya Konstruksi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER