Rabu, 24 April, 2024

DPP Permana Apresiasi Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Sumut

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Pergerakan Milenial Nusantara (DPP Permana), Khoirul Abidin atau akrab disapa Cak Abid, mengapresiasi langkah Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan dua terduga teroris di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Densus 88. Ini merupakan upaya preventif terhadap hal-hal yang tak diinginkan,” tutur Cak Abid dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Cak Abid merasa heran dan menyayangkan adanya pihak yang melemahkan kinerja Densus 88 karena dinilai islamofobia dan menjadikan aksi terorisme sebagai komoditas semata.

“Opini miring dan sesat sejumlah pihak tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan,” tegas Cak Abid.

- Advertisement -

Cak Abid menegaskan, justru kehadiran Densus 88 sangat dibutuhkan karena jelas sangat bermanfaat dalam memberantas teroris.

“Soal tuduhan Islamophobia, kami rasa itu agak provokatif, karena teroris itu tidak berkaitan dengan agama manapun, jadi tidak ada korelasinya,” ujarnya.

“Kami konsisten menolak setiap kelompok manapun yang hendak merubah bentuk negara, baik negara agama maupun negara sekuler,” tutupnya.

Sebelumnya diketahui, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Sumatera Utara.

Penangkapan dilakukan pada akhir pekan lalu. “Hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022 Tim Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap dua terduga teroris,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/1/2022).

Ramadhan mengatakan terduga teroris itu berinisial RMP dan AWE. Keduanya ditangkap di Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. “Atas nama RMP ditangkap di Tapanuli Selatan dan atas nama AWE di Tapanuli Tengah,” ujarnya.

Ramadhan belum menjelaskan secara rinci mengenai penangkapan tersebut. Dia menyebut dua terduga teroris itu termasuk dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI). “Dan dua terduga teroris tersebut masuk dalam jaringan JI,” ucapnya

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER