Kamis, 25 April, 2024

M Taufik Ngarep Gubernur Pengganti Anies Harus dari Kalangan Muda

MONITOR, Jakarta – Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta sebentar lagi akan berakhir. Sosok yang bakal menggantikan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta di Tahun 2004 pun masih tanda tanya. Namun Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, M Taufik, punya harapan figur yang nantinya menjadi Gubernur DKI haruslah dari kalangan muda.

“Saya kira, memang harus dari kalangan muda untuk Gubernur DKI Jakarta ke depan,” ujar Taufik saat berbincang-bicang dengan wartawan di Pendopo Garuda, Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (31/12/2021).

Taufik pun beralasan kenapa, kenapa dirinya berharap Gubernur DKI Jakarta harus dari kalangan muda, hal itu tidak lain karena tuntutan jaman yang menuntut seorang pemimpin harus punya pandangan jauh lebih kedepan, punya semangat tinggi dan energik.

“Apalagi sekarang eranya sudah digital, pemimpin dari kalangan muda, sangat tepat untuk menyesuaikan perubahan jaman kedepan,” ungkapnya.

- Advertisement -

Dikatakan Taufik, ia pun melihat, saat ini banyak kalangan muda yang punya potensi besar untuk bisa memimpin DKI Jakarta. Taufik pun mencoba menyebutkan nama beberapa tokoh muda yang menurutnya bisa dan punya kemapuan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2024.

Taufik pun menyebut nama mantan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmy Diani, Menteri Investasi Bahlil Lahadia dan Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Bupati Tangerang Selatan Ahmed Zaki Iskandar ada juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiago Uno.

“Untuk putra daerah mewakili Betawi saya kira ada mantan anggota BPK RI Prof. Baharullah Akbar atau yang disapa Bang Bahrul,” teranganya.

Bahkan dikatakan Taufik, bukan tidak mungkin Anies, bakal kembali maju untuk memimpin DKI Jakarta, sebab katanya, untuk bisa maju kembali sebagai Gubernur DKI Anies tidak butuh kendaraan politik melainkan bisa maju melalui jalur independen.

“Kalau maju jadi calon presiden kan aturannya tidak bisa independen tapi harus memakai kendaraan politik. Nah, sampai saat ini Anies belum punya kendaraan partai politik,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER