MONITOR, Temanggung – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan turut berperan dalam pembentukan Kawasan Food Estate di daerah kabupaten Temanggung dan kabupaten Wonosobo (Tawon) Provinsi jawa tengah dengan memberikan bantuan ternak sebanyak 5.000 ekor bibit itik jenis (alabio dan mojosari) dan 5.000 ekor bibit ayam jenis KUB-1 untuk peternak di wilayah tersebut.
“Dalam minggu ini, penyerahan bantuan bibit ayam sebanyak 5.000 ekor akan selesai” ungkap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah dalam kegiatan kunjungan Presiden ke wilayah Food Estate di Embung Bansari Temanggung kemarin (14/12).
Lebih lanjut Nasrullah menambahkan bahwa ternak dari pemerintah ini merupakan ternak unggul yang berasal dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu BPTU-HPT Pelaihari untuk Itik dan BPTU-HPT Sembawa untuk ayam KUB-1 (Kampung Unggul Balitbangtan).
Dalam menentukan Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) penerima bantuan ternak, Ditjen PKH selalu melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah. Hal ini untuk menjamin keberhasilan pemeliharaan ternak sehingga dapat memberikan hasil sesuai target.
“Ada 2 kelompok peternak penerima bantuan yang berada di dekat Embung Bansari ini, sisanya tersebar di beberapa kecamatan sekitar temanggung dan Wonosobo” lanjut Nasrullah.
Nasrullah juga berharap agar sinergi peternakan di wilayah food estate hortikultura ini dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani. Selain produksi ternak yang meningkat, diharapkan hasil peternakan lainnya dapat mendukung peningkatan produksi komoditas hortikultura, misalnya untuk pemanfaatan pupuk kandangnya.
Total ada 10 kelompok peternak yang akan mendapatkan bantuan bibit ayam dan 6 kelompok bibit itik ini, masing-masing berjumlah 1.000 ekor. Tidak hanya bibit ayam dan itik, pemerintah juga memberikan paket lengkap berupa uang pembuatan kandang, pakan dan obat-obatan/vitamin dan peningkatan SDM kelompok ternak.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Embung Bansari Kabupaten Temanggung mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian dengan Food Estatenya ini. Ia berharap agar kelembagaan petani dapat lebih diperkuat.
“Dengan kelembagaan yang kuat, kita harapkan pendapatan dari para petani juga akan meningkat. Kemudian harga yang ada juga tidak dipermainkan oleh para tengkulak,” ucap Presiden dalam statementnya di lokasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa program di Food Estate ini harus jelas, sangat terkonsepsi dengan baik, termasuk kelembagaannya.
“Pengelompokan petani, korporasi petani, korporasi lahan, harus kuat sehingga kita bisa lihat dalam korporasi itu seperti apa pengendaliannya, cara pengaturan mereka sehingga skala ekonomi bisa diukur” ungkapnya beberapa waktu lalu.
“Melalui Food Estate Tawon ini kita buat ekspor pertanian menembus pasar dunia” ujar Mentan.
Food Estate sendiri merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan bahkan peternakan. Food Estate ini menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Adapun wilayah Food Estate di daerah Temanggung dan Wonosobo yang dikunjungi rombongan Presiden RI ini merupakan wilayah dominan hortikultura dengan komoditas cabai, bawang putih, bawang merah dan kentang.