MONITOR, Jakarta – Ketua Dewan Pakar Asosiasi Anggota DPRD Kabupaten se-Indonesia (ADKASI), Prof Rokhmin Dahuri menyatakan para anggota DPRD memiliki peran strategis dalam menjadi garda terdepan membangun bangsa, salah satunya menciptakan iklim usaha dan investasi di daerah. Hal tersebut disampaikan mantan Menteri kelautan dan perikanan itu saat menyampaikan pidato dalam acara Munas ke-V ADKASI Tahun 2021 di Hotel Paragon, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Rokhmin mengatakan Munas ke-V ADKASI ini menjadi munas paling krusial dan strategis karena saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada tiga dinamika besar, yakni transisi kepemimpinan nasional menuju pemilihan presiden 2024, memulihkan ekonomi yang sudah babak belur karena pandemi covid-19 dan dialami oleh semua negara, dan arus global perubahan iklim yang mengharuskan kita melakukan transisi yang cepat diantaranya dalam penggunaan energi dari energi fosil seperti batubara, minyak bumi, dan gas ke energi terbarukan atau green energy.
Sementara itu, dalam konteks pemerintahan Guru Besar Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan IPB itu menyebut pemerintah saat ini berada dalam posisi serba dilematis. “Seperti posisi Menteri Keuangan Bu Sri Mulyani, kita tahu saat ini tuntutan spending makin besar, sementara pada sisi lain income atau penerimaan negara makin kecil karena adanya pandemi dimana pemasukan negara dari pajak misalkan juga berkurang karena banyak sektor usaha yang terdampak,” katanya.
Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan tersebut mengingatkan bahwa satu-satuya jalan untuk meningkatkan income pemasukan negara seperti PNBP maka ekspor dan investasi harus besar. “Kalau pada masa orde baru kita besar di tekstil dan produk tekstil (TPT), otomotif, dan industri makanan dan minuman. Namun saat ini justru kita kalah saing dengan Vietnam bahkan Myanmar,” ujarnya.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Rokhmin Dahuri mengingatkan ADKASI agar mampu mewujudkan setiap daerahnya menciptakan setiap kabupaten yang atraktif bagi investor dan investasi sehingga membantu fiscal daerah dan membuka lapangan kerja.
Duta Besar Kehormatan Jeju Island Korea Selatan itu juga mengingatkan kondisi fenomena deindustrialisasi saat ini yang menurutnya sangat berbahaya dimana banyak orang Indonesia yang lebih banyak memilih menjadi trader atau pedagang disbanding menjadi industriawan.
“Masa orde baru banyak orang jadi industriawan, sekarang banyak jadi trader atau pedagang. Kalau itu tidak disetop saya sulit membayangkan meledaknya angka penggangguran. Bonus demografi yang kita alami justru akan menjadi malapetaka karena minimnya ketersediaan lapangan kerja untuk masyarakat usia produktif,” terangnya.
Untuk itu, Rokhmin berharap jiwa kepahlawanan anggota DPRD Kabupaten terpanggil untuk menjawab persoalan dan tantangan tersebut yakni menciptakan daerahnya menjadi seksi dan atraktif bagi investor termasuk mendorong realisasi anggaran di daerah agar lebih maksimal dan terserap pada sektor-sektor produktif.
“Kita tahu presiden Jokowi bahkan pernah marah dengan permasalahan realisasi anggaran dimana banyak kabupaten/kota realisasi diibawah 80 persen bahkan ada yang hanya 50 persen. Nah disini DPRD harus berperan mendorong pemerintah daerahnya dalam upaya menjalankan fungsi penganggaran,” katanya.
“Malahan banyak kepala daerah yang menyimpan, mendepositokan APBD di bank jadi pasif income agar dapat bunga. Nah itu menurut saya dzalim,” tegasnya.
Rokhmin menegaskan bahwa jurus untuk keluar dari persoalan bangsa diatas adalah menggerakan sektor riil, investasi dan ekspor kita, sementara pada sisi lain impor dan konsumsi harus kita tekan. Adapun yang menjadi keunggulan komparatif (advanted comparative) Indonesia sebagai sektor ekonomi riil adalah agromaritim.
“Kalau saya bicara agro berarti tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan. kalau maritim perikanan tangkap, budidaya, industri, bioteknologi, pariwisata bahari dan seterusnya. Nah, kalau agromaritim kita kembangkan kelola dan dayagunakan melalui aplikasi sains teknologi teruatama teknologi 4.0 maka akan membuka lapangan kerja, ekonomi akan bangkit dan kesejahteraan akan tercapai,” pungkasnya.