Rabu, 17 April, 2024

Program INDI 4.0 Berikan Manfaat Bisnis Sektor Manufaktur

MONITOR, Jakarta – Industri manufaktur di Indonesia dinilai telah memiliki daya saing yang cukup kuat dalam menghadapi persaingan pasar global. Hal ini seiring dengan upaya implementasi teknologi industri 4.0 di sejumlah sektor yang memacu inovasi dan produktivitas.

Langkah-langkah strategis penerapan teknologi industri 4.0 tersebut sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia4.0 yang diluncurkan pada 4 April 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Melalui roadmap ini, Indonesia berupaya merevitalisasi sektor manufaktur dan membangun ekonomi berbasis inovasi.

“Sebab, inovasi dan teknologi industri 4.0 dapat mendongkrak produktivitas dan kualitas industri secara lebih efisien, sehingga sektor industri akan terus berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional,’’ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual pada acara Penganugerahan INDI 4.0 award Tahun 2021 dan Conference Industry 4.0, Kamis (2/12).

Ada beberapa indikator kunci sektor industri pada triwulan III 2021 yang memperlihatkan kemajuan cukup signifikan pada sektor manufaktur, antara lain pertumbuhan sektor manufaktur yang tercatat sebesar 4,12% sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51%.

- Advertisement -

Berikutnya, sektor industri pengolahan nonmigas kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai 17,33%, lebih tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Nilai investasi sektor industri pada Januari-September 2021 tercatat sebesar Rp236,79 triliun atau memberikan kontribusi 35,9% pada total investasi nasional sebesar Rp659,4 triliun.

Selain itu, sepanjang Januari-Oktober 2021, industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sebesar USD143,76 miliar atau meningkat 35,53% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Dari capaian tersebut, memberikan kontribusi terbesar hingga 77,16% dari total nilai ekspor nasional selama sepuluh bulan tahun ini yang mencapai USD186,32 miliar.

“Selanjutnya, PMI Manufaktur Indonesia yang tercatat di posisi 53,9 pada bulan November 2021. Indeks tersebut masih menunjukkan bahwa sektor industri di tanah air masih dalam tahap ekspansi, meskipun di tengah dampak pandemi,” sebut Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, salah satu aspek dalam strategi dan kebijakan Kementerian Perindustrian, yaitu peningkatan daya saing melalui penerapan teknologi industri 4.0. Sejak tahun 2019, Kemenperin telah meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan melakukan asesmen INDI 4.0 yang mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0. 

“Pelaksanaan acara INDI 4.0 tahun 2021 ini telah memasuki tahun ketiga. Melalui acara penganugerahan INDI 4.0 Award, Pemerintah memberikan apresiasi dan menunjukkan kepada masyarakat dan dunia atas perkembangan implementasi industri 4.0 di Indonesia yang pesat,” tutur Menperin.

Selain itu, hasil INDI 4.0 menunjukkan pencapaian journey transformasi industri 4.0 di perusahaan manufakur yang berdampak positif pada bisnisnya. “Salah satu upaya pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di Indonesia,” imbuhnya.

Sejak diluncurkan, program INDI 4.0 award telah diberikan penghargaan kepada lima perusahaan industri pada tahun 2019 dan 13 perusahaan industri pada tahun 2020. Pelaksanaan tahapan kegiatan INDI 4.0 Award pada tahun 2021 telah diawali pada bulan Agustus 2021 dengan menerima usulan calon penerima INDI 4.0 Award sebanyak 40 perusahaan. Kemudian dilanjutkan ke tahap verifikasi lapangan terhadap hasil self-assessment INDI 4.0 yang telah disampaikan perusahaan melalui platform Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER