BUMN

Dukung Rencana Transisi Energi Pemerintah, Ini Proyek Energi Bersih Pertamina

MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo menekankan perlunya antisipasi BUMN dalam menjalankan proyek dan investasi untuk menyambut era transisi energi.

Sejalan dengan arahan tersebut, PT Pertamina (Persero) telah memastikan langkahnya untuk mendukung pelaksanaan peta jalan transisi energi melalui berbagai program yang telah berjalan serta dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Untuk energi baru, setelah sukses mengimplementasikan B30 pada 2019, Pertamina melanjutkan capaian positif dan memperkuat komitmen inovasi berkelanjutan dengan sukses mengolah Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) 100% yang menghasilkan produk Green Diesel (D-100) di Kilang Dumai dan ditargetkan rampung tahun 2022.

Tidak hanya itu, pada Agustus 2021 lalu, Pertamina kembali mencetak milestone baru dalam industri aviasi nasional melalui produksi ‘Bioavtur J2.4’, sebuah inovasi energi bersih berbasis bahan bakar nabati (BBN) untuk moda transportasi udara. Produk BBN tersebut tidak terlepas dari pengembangan Katalis Merah Putih yang dilakukan Research, & Technology Innovation Pertamina bekerja sama dengan ITB.

Saat ini, Pertamina tengah melaksanakan eksekusi revamp TDHT pada proyek Standalone Biorefinery Phase 1 di Kilang Cilacap. Proyek ini ditargetkan rampung pada 10 Desember 2021 mendatang dan lanjut tahap II pada tahun 2023.

Dengan selesainya proyek tersebut, Kilang Cilacap akan mampu memproduksi Biodiesel HVO (D100) dengan kapasitas 3 ribu barel per hari (kbpd) dari Feed Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). Berikutnya, Pertamina melalui Standalone Biorefinery Kilang Plaju ditargetkan tahun 2024. 

“Keseluruhan proyek pengembangan BBN ini merupakan bagian dari upaya Pertamina menghadapi transisi energi yang dampaknya berpotensi mengurangi impor minyak,” kata Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) di Jakarta (25/11).

Selanjutnya, pengembangan Biofuel tersebut akan ditingkatkan pada Phase 2, sehingga kelak Kilang Cilacap akan mampu mengolah D100 dengan kapasitas 6 kbpd dari multi-feed yaitu RBDPO, Crude Palm Oil (CPO), ataupun minyak jelantah (UCO). Pengembangan Phase 2 ditargetkan akan selesai pada tahun 2024.

“Biodiesel yang 100% bersumber dari nabati ini merupakan bukti bahwa Pertamina sungguh-sungguh mendukung program Pemerintah untuk memanfaatkan sumber energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM,” imbuh Fajriyah.

Energi baru lainnya yang sedang dikembangkan Pertamina yakni Green Hydrogen dan Blue Hydrogen yang pilot project nya akan dimulai di lingkungan operasi. Untuk Green Hydrogen, melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), perusahaan menargetkan dapat diproduksi dari seluruh Wilayah Kerja Geothermal Pertamina dengan produksi sekitar 8.600 kg per hari.

Pilot project Green Hydrogen telah dimulai di WK Ulubelu. Selain itu, melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) juga sedang menyiapkan proyek mengembangan Blue Hydrogen dari proses elektrolisa air dengan sumber energi listrik yang tersertifikasi hijau, menggantikan proses produksi hydrogen konvensional yang mengubah gas alam. Pengembangan Blue Hydrogen akan difokuskan di Kilang Plaju dan Kilang Cilacap. 

“Melalui proyek tersebut, Pertamina dapat mengurangi jejak karbon dalam pembuatan hydrogen. Sehingga, dengan adanya Blue Hydrogen, maka lini bisnis pengolahan Pertamina juga dapat berkontribusi dalam mereduksi emisi saat operasi dikarenakan sumber hydrogen yang digunakan lebih lebih ramah lingkungan,” ungkapnya.

Langkah memproduksi energi baru juga dilakukan dalam pengembangan Dimethyl Ether (DME) yang bersumber dari batubara. Melalui sinergi PT Bukit Asam dan Air Product Chemicals, Inc (APCI), Pertamina akan mulai menjalankan pilot project pengembangan DME di Tanjung Enim.

Untuk pembangkit listrik berbasis energi baru, Pertamina mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass (PLTBm) dengan total kapasitas 153 MW yang ditargetkan selesai 2026. Saat ini, yang telah beroperasi PLTBg di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Sumatra Utara dengan total kapasitas 2,4 MW.

Selain itu, pengembangan energi baru juga ditetapkan Pertamina dengan mengembangkan proyek pembuatan baterai dan penyimpanan (storage) dalam rangka mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Melalui Indonesia Battery Corporation, Pertamina bersama BUMN lainnya menargetkan produksi 140 GWh pada tahun 2029 yang diperuntukkan untuk kendaraan roda 2 dan roda 4.

Proyek energi terbarukan, Pertamina terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pertamina menargetkan pada tahun 2026, kapasitas PLTS akan mencapai sekitar 910 Mega Watt (MW), di antaranya untuk PLTS di Wilayah Kerja Rokan mencapai 200 MW, PLTS di 5000 SPBU kapasitas mencapai 31 MW, PLTS Kilang Dumai dengan kapasitas 83 MW dan dilanjutkan ke kilang lain, terminal BBM/LPG dan fasilitas lainnya dari hulu ke hilir mencapai lebih dari 130 MW. 

Selain itu, proyek energi terbarukan yang lebih dahulu dikembangkan Pertamina yakni panas bumi (Geothermal). Melalui Pertamina Geothermal Energy, Pertamina mengelola 14 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW (Own Operation) dan 1.205 MW (Joint Operation).

“Kami memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan energi bersih dengan memanfaatkan sumber energi dalam negeri serta fokus menuntaskan proyek demi proyek secara berkelanjutan agar dapat menyediakan energi yang cukup di masa depan,” tandasnya.

Recent Posts

Kementerian UMKM bersama SMBC Indonesia Dorong Akses Pembiayaan Inklusif bagi UMKM Melalui E-Hub Financial 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bersama SMBC Indonesia dan berkolaborasi…

37 menit yang lalu

Kementan Lepas 9.743 Petugas, Kawal Kurban Tahun Ini Aman, Sehat, Utuh dan Halal

MONITOR, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementerian Pertanian (Kementan) melepas sebanyak…

2 jam yang lalu

Dukung Kesejahteraan Petani, Prof Rokhmin Kembali Serahkan Bantuan Alsintan pada Poktan Cirebon

MONITOR, Cirebon - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, kembali menyerahkan bantuan alat…

3 jam yang lalu

Kemenperin Dorong Ekspor Alat Musik dan Olahraga di Sektor Industri Aneka

MONITOR, Jakarta - Produk-produk industri alat musik, alat olahraga dan mainan anak, yang termasuk dalam…

6 jam yang lalu

95 Persen Jemaah Haji Indonesia sudah Terima Kartu Nusuk

MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasarullah Jasam menegaskan bahwa jemaah haji Indonesia…

9 jam yang lalu

Menyatu Dengan Alam, Satgas TMMD Tanam Pohon di Mimika

MONITOR, Timika - Dalam rangka program unggulan TNI AD bertajuk Menyatu dengan Alam, Satgas TMMD…

11 jam yang lalu