MONITOR, Jakarta – Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan penunjukan Bendahara Partai NasDem, Ahmad Sahroni, sebagai Ketua Pelaksana Formula E sangat politis dan tidak ada nilai profesionalnya.
“Pengamatan saya, setelah ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Formula E, tak ada satupun penyataan Sahroni berbicara teknis profesional sebagai Ketua Pelaksana maupun sebagai orang Ikatan Motor Indonesia (IMI),” ujar Gilbert.
Menurut Gilbert, justru sebaliknya, pernyataan yang keluar semua adalah bermuatan politis mulai dari meningkatkan ekonomi, akan menaikkan citra Jakarta, Indonesia serta pernyataan lainnya.
“Padahal sudah jelas, Formula E tidak dikenal juga oleh masyarakat Jakarta atau malah Formula E yang diperkenalkan di Jakarta. Artinya Jakarta yang memperkenalkan Formula E, bukan sebaliknya,” ungkapnya.
Lanjut Gilbert, pernyataan politis lainnya adalah dengan melibatkan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimulai dari pernyataan FEO Alberto Longo yang mengatakan Presiden akan menentukan venue (lokasi balapan) yang tentunya bukan ujug-ujug, tapi atas paparan yang dia dengar.
“Yang jelas, semua kegiatan ini adalah biaya rakyat DKI, dan hasil survei membuktikan 70,1% warga DKI tidak membutuhkan balapan orang luar negeri di Jakarta pada saat ini,” tandasnya.
“Tidak ada restorasi tanpa aksi nyata yang pro rakyat. Pendekatan politis yang akhirnya mengecilkan profesionalisme akan dinilai oleh masyarakat seluruh Indonesia, seperti janji kampanye yang diminta aksi nyatanya, bukan sekedar narasi atau retorika,” pungkasnya.
