MONITOR, Depok – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok mencatat, ada sebanyak 101 peristiwa kebakaran yang ditangani sejak Januari hingga Oktober 2021.
“Untuk jumlah kebakaran sampai dengan Oktober, itu ada sebanyak 101 kasus, tersebar di 11 kecamatan,” kata Kabid Pengendalian dan Operasi Dinas Damkar Depok, Welman Naipospos, Selasa (30/11).
Welman merinci, dari 11 kecamatan se-Kota Depok, kasus kebakaran didominasi terjadi di Kecamatan Tapos, yakni sebanyak 17 kasus.
Kemudian, Sukmajaya 15 kasus, Sawangan 14 kasus, Pancoran Mas 9 kasus, dan Cipayung 8 kasus. Lalu, Kecamatan Limo 8 kasus, Bojongsari 7 kasus, Cinere 7 kasus, dan Cilodong sebanyak 6 kasus.
“Sedangkan, untuk Kecamatan Cimanggis, hingga Oktober 2021 kemarin, tidak ada kasus atau peristiwa kebakaran,” ungkapnya.
Welman menjelaskan, kasus kebakaran di Kota Depok paling banyak disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
“Kalau bahasa orang dulu itu korsleting listrik atau arus pendek. Tapi perlu diklarifikasi, kebakaran yang terjadi di rumah-rumah bukan korslet, melainkan instalasi listrik yang sudah haus, tidak sesuai dengan kapasitas atau dayanya.”
“Artinya, kabel instalasi yang dipergunakan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan listrik yang dipergunakan. Seperti rumah-rumah petakan, itu kan mayoritas instalasinya asal-asalan, dayanya kecil kabel-kabelnya juga kecil. Sedangkan, kebutuhan listriknya banyak,” jelasnya.
Untuk itu Welman pun mengimbau, kepada masyarakat agar tetap selalu waspada terhadap peristiwa kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, dapat menghubungi Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112 atau tim rescue Damkar Depok 021-77827280.
“Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi nomor Markas Komando (Mako) atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar dan penyelamatan di wilayah masing-masing,” pungkasnya.