MONITOR, Bucharest – Kementerian Pertanian mengenalkan produk pertanian di pasar internasional melalui One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture (ODICOFF). Upaya tersebut diharapkan bisa mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian ke berbagai belahan dunia sesuai dengan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. ODICOFF serentak dilaksanakan bulan November di 10 negara termasuk di Romania.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, sebagai ketua delegasi Indonesia untuk Romania dan Turki berkunjung ke pusat market produk pertanian terbesar di Bucharest Romania hari Minggu (28/11). Menjajaki pangsa pasar di Romania, kunjungan tersebut untuk meninjau potensi pengembangan produk pertanian Indonesia di Bucharest.
Suwandi saat berkunjung ke Obor Market, pasar tradisonal terbesar di Bucharest mengatakan potensi masuknya produk pertanian Indonesia ke Romania sangat besar. “Disini rata-rata masih lokal, kita ada banyak peluang menjajaki pasar disini,” ujarnya. Pun begitu juga saat mengunjungi pasar ritel Kaufland, produk seperti beras merah, kacang hijau dan gula aren menjadi pasar yang bisa dijajaki. Bahkan gula aren dari Indonesia telah mengisi di jajaran produk ritel terbesar di Bucharest tersebut.
Suwandi berharap pelaku usaha di Indonesia bisa melihat peluang ini. Total nilai ekspor Indonesia ke Rumania sebesar USD 43 juta atau setara Rp 619,8 Milyar, sementara total nilai impor Indonesia dari Rumania sebesar USD 486 ribu atau setara Rp 7 Milyar. Ekspor komoditas utama Indonesia ke Rumania yaitu karet, kopi, obat hewan, pakan hewan, dan kelapa.
Romania Tertarik Perbanyak Kopi Indonesia
Sementara itu saat berkunjung ke Barista School Romania, Rombongan DELRI mengenalkan produk wine kopi dan Luwak Kopi. Antusiasme terlihat dari Bogdan, pengajar disana. Menurut Bogdan, kopi Indonesia memiliki citarasa yang sangat kuat dan khas, terasa “fruity, smooth and sweet”. Pangsa pasar Romania tertarik dengan kopi yang light medium, namun demikian masih belum banyak kopi Indonesia masuk karena kemurnian kopi Indonesia yang menjadikan harganya masih cukup mahal, sehingga keunggulan citarasa khas kopi Indonesia ini dicampur dengan kopi negara lain yang harganya lebih murah.
Salah satu produsen kopi Indonesia, Caldera kopi yang ikut serta kunjungan tersebut menyatakan kesiapannya mensuplai kopi sesuai dengan market di Romania. Juliana, pemilik Caldera kopi tersebut sangat berharap kopi Indonesia bisa menjadi produk yang dinikmati oleh warga Romania. “Saya siap memasok kopi baik itu itu green bean maupun roasting kopi sesuai pasar disini,” ujarnya.
Hal yang sama juga saat di pabrik roastery kopi di Bucharest. Mihail Florescu, pemilik bisnis ini sekaligus owner Leonard Caffee sangat tertarik untuk membeli kopi robusta Sumatera dan Arabica Toraja. Ia menceritakan dulu pernah mengimpor kopi dari Indonesia namun saat ini sudah tidak ada pasokannya lagi.
Kedatangan DELRI ke pabrik yang menjadi supplier keluarga eks kerajaan Romania ini menjadi harapan tersendiri bagi Florescu untuk melanjutkan bisnis roastery kopi Indonesia. “Dulu tahun 90 an sampai 2000an masih ada kopi dari Sumatera, kopi robusta sangat kuat rasanya biasanya kami blending dan diberi rasa. Saya sangat senang kedatangan tamu dari Indonesia membuat saya tertarik untuk kembali memproduksi kopi khas negara kalian,” ujar Florescu.
Saat ini pabriknya menjalankan roastery 30 jenis kopi dengan 12 merk dagang dan sudah memasok banyak kafe-kafe di Romania. Setelah kunjungan ini Florescu berniat mengikuti gelaran ODICOFF yang menjadi ajang pertemuan business matching pelaku usaha dan buyer Romania.
“Menyambut hal ini, Nuraeda salah satu pelaku usaha kopi berkeinginan tahap keseriusan untuk bisa memasok kopi Robusta Lampung ke Romania. Dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pabrik ini, kami yakin bisa sediakan sesuai permintaan,” sebut Nuraeda