Jumat, 22 November, 2024

Gelora Dorong Kolaborasi Kampanye Literasi Perubahan Iklim

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, mengajak BMKG, perguruan tinggi dan semua pihak untuk ikut serta dalam berkolaborasi memberikan literasi perubahan iklim kepada masyarakat. 

Literasi ini penting agar masyarakat mendapatkan informasi awal dan mengetahui bagaimana cara melakukan mitigasi, terhadap dampak perubahan iklim, terutama dalam sektor pertanian dan kelautan. 

“Jadi ada tindak lanjut yang bisa kita kolaborasikan, yaitu program literasi iklim kepada petani dan nelayan,” kata Anis dalam Gelora Talk bertajuk ‘Ancaman Climate Change, Bagaimana Sektor Pertanian dan Kelautan Nasional Menghadapinya?’, Rabu (24/11/2021). 

Menurut Anis Matta, masyarakat  bisa melakukan mitigasi apabila mendapatkan informasi awal, sehingga hal itu membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan mereka. 

- Advertisement -

Ketua Umum Partai Gelora ini berharap Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan perguruan tinggi bisa mempelopori program literasi perubahan iklim ini. 

“Jadi program literasi iklim ini, saya kira tema kerja sama yang sangat menarik, memberikan penjelasan kepada masyarakat maupun pelatihan-pelatihan,” katanya.

Salah satu cara memberikan literasi tersebut, antara lain melalui ajakan untuk menanam pohon untuk menghadapi perubahan iklim. Pada 28 November nanti, Partai Gelora akan mencanangkan program Gelora Tanam 10 Juta Pohon di Jawa Barat. 

“Jika kader kami saat ini lebih dari setengah juta orang,  maka kira-kira setiap kadernya akan menanam sekitar 20 pohon terhitung dalam dua tahun kedepan, terhitung dari tanggal 28 November sampai dengan November 2023,” katanya. 

Partai Gelora, lanjutnya, ingin menginspirasi masyarakat untuk menanam pohon. Sebab, dampak perubahan iklim itu merupakan ancaman keamanan nasional, selain ancaman keselamatan dan kelangsungan hidup kita di planet ini. 

“Selama ini, respon terhadap isu perubahan iklim dinilai masih ‘slow respon’, padahal dibutuhkan ‘sense of urgency’ (keterdesakan), respon cepat dan tanggungjawab bersama,” katanya. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER