PENDIDIKAN

Al-Makin: Hasil Riset PTKI Harus jadi Rujukan Negara

MONITOR, Jakarta – Dalam tiga tahun terakhir, tingkat publikasi karya ilmiah peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang menembus Scopus sangat tinggi. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al-Makin, menyatakan tidak sulit menemukan karya intelektual dosen PTKI di jurnal-jurnal bereputasi internasional.

Dalam seminar Parallel Session 7 bertajuk ‘Pengelolaan Jurnal dan Indeksasi Moraref’, Al-Makin meminta peserta tidak meragukan kualitas karya intelektual civitas akademika PTKI.

“Jika berbicara karya ilmiah, jurnal, publikasi, riset, maka bapak ibu percaya dirilah. Jangan biarkan ada pihak-pihak atau para pengambil kebijakan di negeri ini menyebut bahwa di Indonesia universitasnya ini mundur, jurnalnya tidak bermutu, riset-riset dosennya tidak level internasional atau kalah dengan negara tetangga, ini tolong diterangkan. Kita harus tahu, karya Dosen PTKI di Indonesia sudah berlevel internasional,” ucap Al-Makin tegas, Selasa (23/11/2021).

Berdasarkan pengalamannya mengelola jurnal, Al-Makin menyatakan kualitas hasil riset menjadi kunci penting untuk meningkatkan mutu dan penilaian indeksasi jurnal. Ia menekankan, hasil riset harus mampu menjadi ‘penyambung lidah’ ke stake holder negeri ini dalam merumuskan berbagai kebijakan.

Menurut Al-Makin, sudah saatnya hasil riset PTKI dijadikan rujukan serta pertimbangan para pemangku kebijakan dalam membuat policy di negeri ini.

“Hasil riset bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan yang kita ajarkan kepada mahasiswa melalui jurnal, tetapi juga untuk menyumbangkan kontribusi ke masyarakat. Jadi ilmu pengetahuan bukan untuk ilmu pengetahuan saja, tetapi untuk masyarakat dan negara. Ini soal komunikasi, bagaiman kita mempunyai sumbangsih untuk negara lewat penelitian dan publikasi intelektual,” terang Ahli Sosiologi Agama UIN Yogyakarta ini.

Lebih jauh, Al-Makin mendorong para dosen dan peneliti untuk meningkatkan kualitas publikasi karya mereka sehingga konten Moraref pun semakin unggul dan diperhitungkan.

“Secanggih apapun Kemenag, jika tidak ada publikasi dosen, maka kualitas Moraref tidak akan meningkat. Nasib Moraref ini berada di tangan bapak ibu semuanya,” tandasnya.

Moraref merupakan portal akademik yang diinisiasi oleh Kementrian Agama. Portal ini dibuat untuk digitalisasi jurnal ilmiah yang diterbitkan lembaga-lembaga di bawah Perguruan Tinggi Islam, dan melakukan indeksasi artikel terbitan.

Seminar Parallel Session 7 bertajuk ‘Pengelolaan Jurnal dan Indeksasi Moraref’ ini merupakan rangkaian dari Annual Conference on Research Proposal (ACRP) 2022. Ada sepuluh seminar parallel dalam kegiatan ini, mulai dari pembahasan kajian moderasi beragama, isu-isu kontempoter hingga publikasi karya intelektual PTKI.

Recent Posts

40 Jemaah Masih Dirawat di Saudi, KUH Rilis Nomor yang Bisa Dihubungi Keluarga

MONITOR, Jeddah - Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1446 H selesai pada 11 Juli 2025 seiring…

13 menit yang lalu

Hari Pertama MPLS 2025, Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak ke Sekolah

MONITOR, Sumbawa – Mengawali Tahun Pendidikan 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau…

4 jam yang lalu

Sambut Kedatangan Petugas Haji, Dirjen PHU Ucap Teriamakasih dan Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyambut kedatangan…

7 jam yang lalu

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

13 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

15 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

19 jam yang lalu