Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi/ dok: net
MONITOR, Jakarta – Insiden terbakarnya tangki kilang di Cilacap yang terjadi beberapa waktu lalu mendapat sorotan publik. Pasalnya, tahun ini sudah 3 kali kilang minyak milik pertamina itu terbakar bahkan kilang minyak yang berlokasi di Cilacap sudah dua kali terbakar.
Pengamat ekonomi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, memandang kebakaran beruntun tangki di kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) dilakukan sengaja untuk meningkatkan kuota impor minyak.
“Kebakaran beruntun Kilang Cilacap semakin menguatkan indikasi ada unsur
kesengajaan dari pihak tertentu untuk tujuan peningkatan volume impor pasca kebakaran yang menjadi lahan pemburuan rente,” ujar Fahmy Radhi belum lama ini.
Fahmy menilai kebakaran yang terjadi dalam beberapa kali mengindikasikan bahwa Pertamina abai terhadap pengamanan kilang.
Menurutnya, kebakaran itu tidak hanya meludeskan tangki penyimpanan minyak, tetapi juga mengancam keselamatan warga di sekitar area kilang.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menyesalkan insiden penyalahgunaan kendaraan dinas…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pemerintah belum menetapkan agenda resmi untuk…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…
MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…
MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…