Sabtu, 20 April, 2024

Kebakaran Kilang Pertamina Dituding Sabotase, SPPSI: Ini Fitnah Keji!

MONITOR, Jakarta – Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta angkat suara terkait tudingan adanya sabotase dalam peristiwa terbakarnya tangki Pertalite di kilang minyak milik PT Pertamina RU IV di Cilacap, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

SPPSI Jakarta menyatakan, tuduhan adanya unsur kesengajaan sebagai penyebab terjadinya kebakaran sebagai fitnah yang sangat keji. “Tuduhan itu sangat melukai dan menyakiti hati Pekerja Pertamina,” ujar Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis saat acara Ngobrol Bareng dan Santai (Ngobras) SPPSI Jakarta bersama wartawan, Kamis (18/11/2021).

Menurutnya, faktor alam sangat besar kemungkinannya sebagai penyebab terjadinya kebakaran, mengingat pada saat kejadian sedang terjadi hujan yang disertai petir.

“Tapi sebaiknya semua pihak menunggu hasil investigasi yang dilakukan baik oleh internal Pertamina maupun dari pihak eksternal dan aparat penegak hukum mengenai penyebab pastinya,” ungkapnya.

- Advertisement -

Oleh karenanya, kata Anis, tak elok dalam masalah ini ada pihak-pihak yang langsung menuduh adanya sabotase atau kesengajaan yang dilakukan karyawan.

Dibeberkannya, dalam kondisi pandemi dua tahun terakhir, disaat sebagian pekerja perusahaan lain melaksanakan WFH, sebagian besar pekerja Pertamina di kilang-kilang, di depot-depot, di pelosok hutan maupun di tengah laut, tetap bekerja mengamankan pasokan energi untuk negeri ini.

“Mereka tetap bekerja berjibaku bertaruh nyawa dengan Covid-19, walaupun tidak ada insentif khusus dari perusahaan sebagai kompensasi atas situasi yang tidak normal tersebut, namun mereka tetap bekerja dengan ikhlas,” ungkapnya.

Bahkan akibat insiden kebakaran tangki ini, kesusahan mereka bertambah, trauma akibat kebakaran itu sendiri ditambah lagi harus menjalani pemeriksaan baik internal maupun eksternal oleh pihak berwajib yang berlangsung berhari-hari dan itu sangat menekan dan menguras energi fisik dan mental mereka.

“Sangat naif bila menuduh mereka (pekerja) sengaja membakar tangki atau kilang yang notabene merupakan ‘sawah’ atau sumber penghasilan mereka,” terangnya.

Anis juga mengapresiasi upaya pemadaman yang dilakukan tim penanggulangan bencana kebakaran tanki RU IV Cilacap. Atas kesigapan mereka, peristiwa kebakaran tak meluas dan api dapat dipadamkan pada Minggu pagi, setelah berkobar sekitar 12 jam.

“Aksi cepat tanggap ini perlu mendapat apresiasi sebagai upaya penyelamatan aset Perusahaan yang dalam hal ini PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) RU IV Cilacap melalui upaya keras yang terstruktur oleh management dan Pekerja yang tergabung dalam tim penanggulangan kebakaran,” ujarnya.

Terpisah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meminta masyarakat agar tidak panik, dan melakukan pembelian bahan bakar minyak secara berlebihan.

“Jadi mohon tidak ada panic buying karena stok sangat aman. Malah beberapa produk ini di atas standar minimum, jadi ini sudah melebihi standar stoknya,” jelasnya.

Dikatakannya, Pertamina akan melakukan evaluasi dan investigasi yang menyeluruh terkait insiden di Kilang Cilacap.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER