MONITOR, Ternate – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) V Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Kendari. Wamenag berharap ASN dapat memberi warna bagi keragaman Indonesia.
“Spirit Al-Qur’an adalah motivasi terbaik untuk kita semua menjadi abdi negara yang moderat, toleran, dan penuh dedikasi,” pesan Wamenag di hadapan peserta MTQ yang diikuti para abdi negara ini, Minggu (14/11/2021).
Wamenag mengatakan, hadirnya aparatur negara yang profesional dan berdedikasi adalah bagian penting dari pembangunan Nasional. Pemerintah telah mencanangkan arah pembangunan nasional yang berkelanjutan, terintegrasi, dan berkeadilan. Goal dari semua ini adalah terbangunnya pemerataan pembangunan dan layanan publik yang prima.
Pada saat bersamaan, lanjut Wamenag, arah zaman terus menunjukkan perkembangan yang sangat dinamis. Berbagai pencapaian teknologi telah mengubah peradaban manusia lebih cepat dari waktunya. Publik kini banyak dimanjakan dengan berbagai produk teknologi yang memudahkan, memanjakan dan membahagiakan. Maka sangat wajar jika kini publik Indonesia telah sangat mengenal istilah layanan cepat, tepat dan murah.
“Di titik inilah para aparatur negara bukan hanya hadir dalam konsepnya yang “alakadarnya”, namun harus benar-benar memberikan respons yang cepat dan terukur. Tugas-tugas layanan publik dan aparatur negara dituntut memberi jawaban atas kebutuhan masyarakat, sehingga kehadiran negara benar-benar nyata dirasakan masyarakat,” pesan Wamenag.
Menurut Wamenag, terbangunnya SDM yang berkualitas tak dapat dilepaskan dari nilai-nilai agama. Indonesia adalah bangsa yang lahir dan tumbuh bersama nilai-nilai agama yang sangat nyata berkontribusi terhadap pembangunan. “Agama dan negara telah menjalin kerjasama yang saling mengisi dan menyempurnakan, sehingga bangsa Indonesia hingga hari ini masih tetap kokoh,” jelasnya.
MTQ V KORPRI tahun 2021 berlangsung di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara adalah satu di antara wilayah yang menjadi dasar berkembangnya Islam di Indonesia bagian Timur. Di sinilah lahir Kesultanan Buton yang begitu kokoh dan concern terhadap dakwah. Kesultanan Buton pulalah yang pada akhirnya banyak menjembatani masyarakat Buton dalam bersosialisasi dengan dunia Internasional.
Menurut Wamenag, Jejak Kesultanan Buton memberi spirit yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. Islam begitu indah membumi, tanpa harus menegasikan nilai-nilai lokal. Justru, Islam membumi dan memberi warna yang lebih indah, membentuk harmoni indah yang terjaga di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Sulawesi Tenggara bukan hanya indah alamnya, namun juga rukun masyarakatnya. Sangat tepat jika MTQ V KORPRI ini diselenggarakan di Kota Kendari ini. Karena itulah, mari kita jadikan event ini sebagai momentum untuk menjaga spirit pengabdian,” tandasnya.
Hadir dalam pembukaan MTQ V Korpri, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar selaku Ketua Pengawas Dewan Hakim MTQ V Korpri, dan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. MTQ V Korpri diikuti 816 peserta dari 71 kafilah, terdiri atas 37 perwakilan kementerian/lembaga dan 34 perwakilan provinsi.