MONITOR, Bandung – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dikukuhkan sebagai warga kehormatan masyarakat adat Jawa Barat dan diberi gelar Sinatria Tatanen Nusantara. Gelar tersebut diberikan lantaran Syahrul dianggap mampu mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi Covid 19.
“Olot-olot Sunda (para sepuh) setuju kalau pak Syahrul menjadi warga kehormatan adat. Insyaallah kalau para olot sudah setuju. Artinya pak Menteri ini orang sangat konsisten dalam sikap dan perbuatan, sehingga saya jamin 2000 persen beliau akan menjaga alam ini,” ujar Sekjen Barisan Olot Masyarakat Adat Jawa Barat, Eka Santosa, Rabu, 3 November 2021.
Menurut Eka, masyarakat adat percaya kalau Syahrul merupakan pejabat negara yang memiliki cita-cita luhur atas keselarasan alam semesta. Baginya, Syahrul mampu mengangkat harkat dan martabat semua orang di Indonesia melalui swasembada pangan.
“Saya dan masyarakat adat percaya kalau beliau adalah pejuang yang tangguh dan pahlawan ketahanan pangan. Karena itu, kita sebagai benteng terakhir ketahanan pangan harus bisa menjaganya. Semoga ke depan kita bisa menjadi catatan penting yang bisa didelegasikan kepada semua pihak,” katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terimakasih atas pemberian gelar masyarakat adat Jawa Barat. Baginya, gelar tersebut baru bisa digunakan apabila semua orang kompak mendukung pembangunan sektor pertanian yang berkelanjutan.
“Yang menjadi sangat penting adalah siapa yang mau jaga pertanian ini kalau bukan kita. Kitalah yang harus bersatu menjaga dan merawatnya. Dan hari ini pemangku adat akan turun tangan untuk memperkuat ketahanan pangan yang ada di indonesia, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti lanina, banjir dan kelebihan air,” katanya.
Terkait hal ini, Mentan berjanji pihaknya akan memfasilitasi semua akses petani adat dalam melakukan produksi. Misalnya dengan membuka layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian dan bantuan pendampingan dalam meningkatkan berbagai komoditas lokal.
“Saya senang karena hampir semua pemangku adat turun tangan. Pertanian itu adalah modal alam yang tuhan sudah berikan pada kita, tinggal kita bagaimana membangun semangat dan konsepsi itu bersama. Dan Insyaallah itu bisa kita lakukan. Kami akan siapkan KUR dan pendampinganya,” katanya.
Sebagai informasi, kegiatan pemberian gelar tersebut juga dibarengi dengan penandatanganan kesepahaman antara perusahaan tanaman hias Minaqu dengan Gerakan Hejo Jawa Barat. Acara dilanjutkan dengan peresmian hutan hoya alam santosa tropical garden.