MONITOR, Minahasa – Petani di Sulawesi Utara terus semangat melakukan prosesing benih jagung hibrida varietas JH 37 hasil panen raya hingga akhir Desember mendatang dengan total luas panen keseluruhan seluas 350 ha kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih (P3BTP) Berbasis Korporasi Petani.
Plt. Direktur Perbenihan, Mohammad Takdir Mulyadi dalam kesempatan kunjungan ke gudang prosesing jagung hibrida CV. Karya Tunas Sejahtera, di Desa Talikuran, Kecamatan Remboken, Minahasa (15/10) menyampaikan bahwa, hasil panen calon benih jagung hibrida ini harus terus dijaga mutu benihnya, tingkatkan kemampuan SDM/petani dalam memproduksi benih dan selektif dalam melakukan pemilihan petani yang bermitra.
Takdir mengapresiasi keberhasilan kelompok tani Suka Maju, Meidy Maikel Lumentut yang awalnya tahun 2019 sebagai salah satu kelompoktani penerima bantuan kegiatan P3BTP seluas 50 Ha, kini sukses memproduksi benih, bahkan sudah lepas dari mitra (PT. Twinn) dan membentuk wadah sendiri sebagai produsen benih yang mandiri dengan nama CV. Karya Tunas Sejahtera.
Takdir meminta agar semua pihak secara bersama-sama terus memacu dan mendorong rencana ekspor benih jagung hibrida dari Sulawesi Utara ke Piliphina yang sempat tertunda tahun lalu karena pandemic Covid 19.
Selanjutnya ia juga mengunjungi pertanaman pada fase vegetative kegiatan P3BTP di KT. Anugrah (Arly Dondokamey) di Ds. Suwaan, Kec. Kalawat, Kab. Minahasa Utara, yang rencananya akan dialokasikan sebagai pengembangan pertanaman bantuan benih jagung hibrida F1 untuk mendukung ekspor.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Novly G. Wowiling, dirinya merasa bangga menjadi Provinsi terpilih atas program Kementan, yang mana selalu mendorong untuk geliat tumbuhkembangnya penangkar kecil untuk menjadi produsen benih jagung hibrida yang lebih maju, tangguh dan modern.
“Hasil yang dicapai petani sungguh memuaskan terlebih mendukung produk rakitan dalam negeri, yang nantinya bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” ungkap Novly.
Sementara itu Dirjen Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Mentan (SYL), Kementan terus mendorong pengusaha dan eksportir guna mendukung program peningkatan tiga kali ekspor (GERATIEKS).
“Kita harus bangga produk benih kita tidak kalah bersaing dengan produk dari luar negeri, hal ini telah dibuktikan bahwa Tuban pada Desember tahun 2020 berhasil ekspor benih ke Negara Thailand,” paparnya.