Rabu, 24 April, 2024

KBRI Singapura Gandeng Mahasiswa Mengajar Pekerja Migran

MONITOR, Singapura – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Singapura, salah satunya dengan menggandeng Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk melakukan Praktik Lapangan Persekolahan di SIS dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di PKBM KBRI Singapura.

Kegiatan ini dibuka secara daring oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, Minggu (3/5). Dubes Suryo mengapresiasi UNNES atas upaya aktif memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk KKN di PKBM KBRI Singapura.

“Ini terobosan luar biasa untuk menciptakan kebersamaan dan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa. Semoga mahasiswa mendapat wawasan dan pengalaman yang nantinya akan menjadi bekal bagi mahasiswa dan juga para pelajar PKBM,” tutur Dubes Suryo.

Kegiatan pembukaan yang diikuti oleh 112 mahasiswa tersebut diakhiri dengan penjelasan program KKN dan juga perkenalan mahasiswa.

- Advertisement -

“PKBM adalah sebagai bentuk layanan dan perlindungan masyarakat Indonesia oleh KBRI Singapura dalam bidang pendidikan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami putus sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tutur Dubes Suryo.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Singapura, Veronica Enda Wulandari, menguraikan KKN Mahasiswa UNNES akan digelar dalam bentuk mengajar Program Kesetaraan Paket B dan Paket C secara daring, penyelenggaraan lokakarya sesuai tema-tema yang dibutuhkan peserta didik Kesetaraan, dan dilakukan di bawah bimbingan para pendidik PKBM.

“KKN diikuti sebanyak delapan mahasiswa dari beragam program studi seperti Pendidikan Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Kimia,” tutur Atdikbud Enda.

“Semoga program berjalan dengan lancar dan sukses serta membuka peluang kerja sama lainnya yang bermanfaat bagi semua. Mahasiswa UNNES sebagai motivator dan inspirator diharapkan dapat memberikan masukan bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya UNNES dan PKBM KBRI Singapura,” harap Atdikbud Enda.

Sebagai informasi, PKBM KBRI Singapura menggelar layanan pembelajaran terpusat Paket B dan C bagi para pekerja migran dari tanah air di Sekolah Indonesia (Singapura) Ltd., atau sering disebut SIS dan dilaksanakan setiap hari Minggu pada pekan kedua dan keempat dan disesuaikan dengan sistem libur PMI di Indonesia yang telah disepakati dengan Pemerintah Singapura.

“Saat ini terdapat 98 siswa yang mengikuti pendidikan di PKBM KBRI Singapura. Tahun 2021 ini telah meluluskan 282 siswa Kesetaraan Paket B dan 38 Paket C. 20 siswa dari 38 lulusan telah melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka Kelompok Belajar (Pokjar) Singapura,” terang Atdikbud Enda.

Tenaga pengajar yang mengajar di PKBM juga merupakan guru SIS yang setiap hari mengajar siswa SIS di bawah koordinasi Tenaga Kependidikan Sekolah Indonesia Singapura, Muhkam Hudaya, dan di bawah binaan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura.

Dubes Suryo juga mengapresiasi SIS yang tak hanya menerima siswa dari kalangan diplomat dan ekspatriat, tetapi juga dari PMI melalui PKBM.

“Hal ini menginspirasi bagi PMI untuk dapat meningkatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” terang Dubes Suryo.

Rektor UNNES, Fathur Rokhma, mengapresiasi dukungan KBRI Singapura.

“Saya harap, kerja sama kita dapat terus berjalan dan para mahasiswa peserta KKN dapat melakukan pendampingan edukasi, literasi, dan adaptasi pada PKBM KBRI Singapura,” tuturnya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) KBRI Singapura merupakan salah satu pusat pendidikan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berdiri sejak tahun 2009 dan terdaftar di Kemendikbudristek sejak 2017. Pada tahun 2019 telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), serta telah mendapatkan Akreditasi A.

Sebuah program yang mendukung cita-cita luhur Bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan seluruh Warga Negara Indonesia. Kata “cerdas” artinya sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir, mengerti, dan tajam pikiran; serta sempurna pertumbuhan tubuhnya menjadi sehat dan kuat. Kata “mencerdaskan” ialah menjadikan cerdas, mengusahakan, dan sebagainya supaya sempurna akal budinya.

Dalam kesempatan ini, turut hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNNES, Suwito Eko Pramono, sejumlah pegawai KBRI Singapura, perwakilan LPPM UNNES, para Mahasiswa UNNES dan pendidik serta peserta didik Kesetaraan Paket B dan C PKBM KBRI Singapura.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER