Jumat, 22 November, 2024

Mantan Ketum PMII ajak Alumni siapkan Kader untuk Muktamar NU dan Pilpres

MONITOR, Badung – PMII sebagai organisasi kemahasiswaan yang berusia lebih dari enam dasawarsa telah melaksanakan tugas yang diemban dari organisasi induknya, yaitu Nahdlatul Ulama. Saat lahir, PMII mendapat amanah dari para ulama yang waskita untuk menyiapkan barisan kader yang akan memimpin NU ke depan dengan perbaikan manajemen.

PMII yang pada awal berdirinya banyak berkembang di kampus-kampus agama saat ini telah menjangkau kampus-kampus terbaik di Indonesia bahkan mulai merambah ke luar negeri.

Demikian, disampaikan mantan Ketua Umum PB PMII dan Anggota Majelis Pertimbangan PB IKA PMII, Hery Haryanto Azumi di sela-sela Pelantikan PW IKA PMII Bali di 100 Sunset Hotel Badung, Sabtu 25 September 2021.

“PMII telah mengalami transformasi yang luar biasa sehingga membuatnya menjadi organisasi yang tidak hanya memikirkan NU tetapi juga memikirkan Negara dan bahkan dunia”, papar Hery.

- Advertisement -

Oleh karena itu, lanjut aktivis NU ini, IKA PMII harus memiliki tanggung jawab yang utuh terhadap bangsa dan negara dengan mengajukan kader-kadernya untuk menjadi pemimpin komunitas sekaligus pemimpin negara.

“Konsekuensi dari tanggung jawab keuamatan dan kebangsaannya, IKA PMII harus selalu menyiapkan stok kader untuk kepemimpinan NU dan Bangsa ini”.

“Kader PMII harus selalu siap menjadi Ketua Umum NU dan Presiden Indonesia”, tegas Mas Hery yang juga dipercaya sebagai Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia-Tionghoa ini.

Namun demikian, Mas Hery mengingatkan agar PMII tidak boleh sekedar berjuang mengejar jabatan organisasi dan pemerintahan tanpa menjiwai batin masyarakat. Bagi PMII, kepemimpinan nasional adalah konsekuensi lanjut dari kepemimpinan komunitas di berbagai tingkatan dan daerah.

Di forum yang sama Ketua Umum PB IKA PMII, KH. Ahmad Muqowam, menyampaikan kepada seluruh jajaran pengurus IKA PMII Bali agar senantiasa berdampingan dg NU dan semua organisasi dan institusi yang berkembang dan mengakar di masyarakat.

“Bendera PMII harus berdampingan dengan bendera NU dan Merah Putih di semua tingkatan untuk menunjukkan komitmen sekaligus jangkauan tanggung jawab yang harus diemban oleh semua kader dan alumni PMII di semua tingkatan”.

H. Ahmad Muqowam sangat giat mengajak kader dan alumni PMII seluruh Indonesia untuk mendampingi proses transformasi dan transisi menuju Abad Ke-2 Nahdlatul Ulama.

“Kita harus meneruskan perjuangan para pendahulu PMII yang telah wafat seperti KH. Ahmad Bagdja dan KH. Muhyidin Arubusman, yang mewanti-wanti agar PMII bertanggung jawab membuat peta jalan (roadmap) NU Abad Ke-2”.

Senada dengan Mas Hery dan H. Ahmad Muqowam, Ketua PWNU Bali, KH. Abdul Aziz, menambahkan bahwa kader dan alumni PMII jangan pernah menjauh dari NU di manapun berada karena PMII adalah sumber rekrutmen para pengurus NU.

“NU akan sangat kehilangan jika PMII semakin menjauh dari NU, ini jangan pernah terjadi sehingga NU diisi oleh SDM yang tidak memahami jiwa perjuangan para pendahulunya”, ujar Kyai Aziz menutup dialog terbatas NU dan PMII Bali ini.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER