MONITOR, Jakarta – Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, mengapresiasi capaian dan kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan produksi sehingga menjadi yang capaianya membanggakan di masa pandemi covid 19. Lebih dari itu, pertanian juga dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memenuhi kebutuhan pangan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Karena itu kita harus bersyukur bahwa di tengah disrupsi yang diakibatkan pandemi, sektor pertanian ternyata mampu hadir sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” ujar Wapres yang didampingi Menteri Pertanuan RI, Syahrul Yasin Limpo dalam acara Penganugrahan penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 yang diselenggarakan secara luring di Istana Wapres Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Wapres mengingatkan, selama ini ada 3 hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia. Ketiganya adalah melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.
“Dan kita tahu dalam 2 tahun terakhir kebutuhan pangan kita sangat menjanjikan. Hal inilah yang terlihat pada minggu ketiga di Bulan Agustus 2021, dimana stok beras kita mencapai 7,60 juta ton, kemudian total ekspor berdasarkan catatan BPS mencapai 2,24 miliar dolar,” katanya.
Di sisi lain, sektor pertanian mampu menyerap jutaan tenaga kerja yang terdampak PHK. Berdasarkan hasil survei BPS, angkatan kerja nasional yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian
“Tumbuhnya pertanian di masa krisis seperti ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan sinergi integratif dan kolaboratif antar insan pertanian serta komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat,” katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan terimakasih atas perhatian besar Wakil Presiden RI terhadap jalanya pembangunan sektor pertanian Indonesia. Mentan juga menyampaikan terimakasih kepada para Gubernur dan Bupati yang selam ini bekerja keras meningkatkan produksi dan ekspor.
“Kami menyampaikan rasa hormat kepada Bapak Wapres, dimana di hadapan kita saat ini adalah para pahlawan Indonesia. Mereka adalah para gubernur dan bupati yang setiap hari bekerja menyediakan pangan nasional,” katanya.
Mentan menambahkan selama ini Kementa terus berupaya menciptakan ragam kebijakan dan kerjasama intens dengan pemda dan stakeholder lainya agar pertanian Indonesia tidak berhenti dan tetap berproduksi menyediakan pangan nasional.
“Kebijakan-kebijakan ini kami buat agar Indonesia tidak terjerumus dalam krisis pandemi yang panjang. Karena itu kami terus melakukan pendekatan teknologi untuk mengefisiensi produksi. Apalagi, prtanian itu adalah lapangan kerja dan yang paling dasar dari kehidupan,” katanya.
Sebagai informasi, para penerima penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 untuk kategori peningkatan produksi provinsi dan kabupaten tertinggi tahun 2019 ke tahun 2020 berdasarkan data BPS. Adapun 5 provinsi ini memberikan kontribusi peningkatan produksi padi 2020 dibandingkan 2019 yang signifikan.
Demikian juga 5 kabupaten terpilih yakni yang mampu meningkatkan produksi gabah, produktivitas meningkat di atas 6 ton perhektar dan luas baku sawahnya di atas 40.000 hektar.
Adapun daftar provinsi dan kabupaten penerima penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021 tersebut sebagai berikut.
Provinsi:
Peringkat I : Provinsi Lampung memiliki peningkatan produksi dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 486.200 ton gabah kering giling (GKG).
Peringkat II : Provinsi Jawa Timur sebesar 363.604 ton GKG.
Peringkat III : Provinsi Banten 184.667 ton GKG.
Peringkat IV : Provinsi Sumatera Selatan peningkatan produksinya sebesar 139.663 ton GKG.
Peringkat V : Provinsi Jambi sebesar 76.481 ton GKG.
Kabupaten:
Peringkat I : Kabupaten Cilacap memiliki peningkatan produksi tahun 2019 ke 2020 sebesar 93.942 ton GKG.
Peringkat II : Kabupaten Brebes memiliki peningkatan 67.537 ton GKG.
Peringkat III : Kabupaten Ngawi memiliki peningkatan produksi 60.583 ton GKG.
Peringkat IV : Kabupaten Ogan Ilir Komering Ulu Timur memiliki peningkatan produksi 58.288 ton GKG.
Peringkat V : Kabupaten Gresik memiliki peningkatan produksi 39.999 ton GKG.
Sementara itu, kategoti Provinsi dan Kabupaten dengan Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi Periode Januari 2020 sampai dengan Juni 2021 sebagai berikut.
Provinsi:
Peringkat I : Provinsi Jawa Tengah memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 8,3 triliun.
Peringkat II : Provinsi Kalimantan Timur memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 6,7 triliun.
Peringkat III : Provinsi Jambi memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 5,1 triliun.
Peringkat IV : Provinsi Kalimantan Barat memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 4,4 triliun.
Peringkat V : Provinsi Sulawesi Utara memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 3,9 triliun.
Kabupaten:
Peringkat I : Kabupaten Kota Baru memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 3 triliun.
Peringkat II : Kabupaten Deli Serdang memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 3 triliun.
Peringkat III : Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 2,7 triliun
Peringkat IV : Kabupaten Semarang memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 2,5 triliun
Peringkat V : Kabupaten Bintan memiliki peningkatan ekspor sebesar Rp 358 miliar.