PERTANIAN

Jenis Varietas Benih Padi Pengaruhi Kualitas dan Harga Beras

MONITOR, Jakarta – Indonesia memiliki beragam varietas padi, namun secara umum terbagi dalam varietas padi unggul dan varietas padi lokal. Varietas padi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas beras disamping perlakuan budidaya, perlakuan panen dan pasca panen, dan penyimpanan serta distribusi.

Dewan Pembina Asbenindo, H.E Herman K, dalam acara Webinar Propaktani Episode 78, tanggal 30 Agustus 2021 kerjasama Ditjen Tanaman Pangan dengan Asbenindo yang disiarkan langsung melalui youtube.com/propaktani, menyampaikan pentingnya penggunaan varietas benih padi unggul dalam proses budidaya padi, sehingga ia menyarankan penguatan dan peningkatan peran Badan Litbang Pertanian dalam menemukan dan menyebarkan varietas unggul ke masyarakat dengan memanfaatkan unit kerja di bawah Balitbangtan secara optimal.

“Dukungan pemerintah dalam peningkatan mutu benih di Indonesia antara lain bisa berupa pemberian reward bagi penemu teknologi tepat guna, penemu varietas baru yang bisa meningkatkan produksi serta pemberian stimulus berupa pendanaan bagi perusahaan benih yang melakukan kegiatan pemuliaan, karena hal tersebut akan berdampak jangka panjang,” ujarnya.

Menjawab hal tersebut, perwakilan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Aris Hairmansis menyampaikan bahwa usaha perbaikan mutu beras melalui pemuliaan terus dilakukan untuk mendapatkan mutu beras yang serupa dengan varietas yang menjadi benchmark.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA, Prof Bustanul Arifin, mengatakan sebaran adopsi teknologi baru padi saat ini sedemikian lambat.

“Untuk menghasilkan satu varietas unggul padi perlu waktu 7-10 tahun dan adopsi varietas padi unggul sampai titik tertinggi perlu waktu 10-15 tahun” tuturnya. Kalau itu dipercepat tentunya akan berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi.

Kualitas beras bukan hanya dipengaruhi oleh faktor varietas benih saja. Salah satu faktor lain yang juga sangat mempengaruhi adalah perlakuan panen dan pasca panen, diantaranya saat proses penggilingan.

Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso menyampaikan peran revitalisasi penggilingan padi. “Penggilingan padi kecil saat ini pada umumnya memiliki kualitas beras medium minus dan tidak seragam serta diperkirakan kehilangan hasil mencapai 2,8% – 3,25%.

Moderenisasi(revitalisasi) Penggilingan Padi, akan meningkatkan rendemen, kualitas, dan menurunkan kehilangan hasil karena proses penggilingan, serta efektivitas dan efisiensi, yang akhirnya berdampak terhadap peningkatan nilai tambah dan kepuasan konsumen” paparnya.

Direktur Utama PT Food Station, Pamrihadi W menyampaikan baik petani maupun penggilingan, tentunya akan mencari varietas yang produktivitasnya tinggi, disukai masyarakat dan jenis padi yang tidak mudah remuk saat digiling, sehingga rendemen tinggi.

“Varietas padi tidak berpengaruh pada persepsi konsumen, kecuali beras khusus seperti pandanwangi, beras solok dll. Persepsi konsumen lebih dipengaruhi merk,’’ tuturnya.

Lebih lanjut Pamrihadi memaparkan segmentasi pasar berdasarkan kanal distribusi dan penggunaan varietas.

“Saat ini beras long grain/bulir Panjang, seperti ciherang, mekongga, IR42, Inpari 36 menempati posisi tertinggi dalam segmentasi pasar berdasarkan penggunaan varietas, yaitu sekitar 70%,” tambahnya.

Sejalan dengan yang disampaikan Pamrihadi, Koordinator Substansi Padi Irigasi Rawa Direktorat Serealia, Rahmat menyampaikan beberapa Varietas Unggul Baru yang memiliki potensi hasil tinggi yang dilepas sejak Tahun 2015, antara lain Inpari 40 Tadah hujan, Inpari 36, Inpari 37, Inpari 42, Inpari 43, Inpari 44, Inpago 12, Cakrabuana, Padjajaran dan varietas baru Inpari Nutri Zinc yang dilepas tahun 2019.

Ditempat terpisah Dirjen tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan bahwa Program Pemerintah dalam meningkatkan produksi, dengan meningkatkan produktivitas melalui bantuan benih unggul bersertifikat, peningkatan Indeks Pertanaman melalui kegiatan OPIP, Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan (P3BT) serta kegiatan-kegiatan strategis lainnya.

Recent Posts

Cek Hotel dan Bus Jemaah di Makkah, Menag: Semua Baik, Semoga Bisa Beri Layanan Terbaik

MONITOR, Makkah - Tiba hari ini di Makkah, Menag Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk langsung…

6 jam yang lalu

Pimpin Diskusi MIKTA, Puan Harap Sektor Perdagangan Mampu Mengentaskan Kemiskinan

MONITOR, Jakarta - Dalam pertemuan Parlemen Negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia)…

8 jam yang lalu

Amankan Produksi Padi Tahun 2024, Kementan Lakukan Percepatan Tanam serta Kendalikan Hama di Subang dan Purwakarta

MONITOR, Purwakarta – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bekerja tanpa henti…

11 jam yang lalu

Aksi Bela Palestina, UMC Bersama 172 Kampus Muhammadiyah se-Indonesia sampaikan 8 Sikap

MONITOR, Jabar - Ratusan Kampus Muhammadiyah menggelar Aksi Bela Palestina serentak di 172 kampus Muhammadiyah-Aisyiyah…

11 jam yang lalu

Kisruh Buntut Ibadah di Pamulang Tangsel, Begini Respon Dirjen Bimas Katolik!

MONITOR, Tangsel - Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada…

12 jam yang lalu

LaNyalla Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG

MONITOR, Jakarta - Peningkatan cuaca ekstrem di Indonesia secara signifikan akhir-akhir ini menjadi perhatian Ketua…

13 jam yang lalu