Jumat, 19 April, 2024

Komut PT Delta Djakarta Mundur dari Jabatannya, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta – Komisaris Utama (Komut) PT Delta DJakarta, Sarman Simanjorang, mundur dari jabatannya. Bahkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Delta Djakarta Tbk, sudah menyetujui pengunduran diri Sarman.

Sebagai gantinya Pemprov DKI menempatkan Roy Pakpahan yang sebelumnya duduk sebagai anggota komisaris. Sedangkan pengganti Roy, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjuk Samuel Nitisaputra.

“Pada RUPS tahun 2020 lalu, jabatan saya masih diperpanjang sampai dengan tahun 2023. Namun saya tidak dapat menyelesaikan masa bakti ini karena saya mendapat tugas baru di BUMN untuk menjadi Komisaris di PT Pertamina Geothermal Energy salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero),” ujar Sarman Simanjorang di Jakarta, Selasa (24/8).

Pengunduran diri Sarman dari PT Delta Djakarta mengacu pada aturan di Pemprov DKI Jakarta bahwa Komisaris BUMD tidak boleh rangkap jabatan.

- Advertisement -

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Pak Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur, Pak Sandiaga Uno Wakil yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepasa saya untuk berkarya di lingkungan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta selama 3 tahun 4 bulan,”ungkapnya.

Kata Sarman, PT Delta Djakarta sebagai salah satu usaha patungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki kinerja mumpuni. Bahkan, perusahaan yang memproduksi minuman beralkohol ini dipastikan beroperasi sesuai aturan korporasi dan regulasi lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Saya menilai bahwa PT.Delta Djakarta memiliki kinerja yang sangat baik karena dikelola oleh tim manajemen yang sangat professional dan sangat mumpuni,”jelas Sarman.

Dituturkannya, sejak masuk di PT Delta Djakarta per 25 April 2018, kinerja perusahaan bir itu terus membaik. Hal itu tercermin dalam RUPS PT Delta Djakarta tahun 2019, dividen yang disetor ke kas Pemda DKI naik sebesar Rp100,48 miliar atau meningkat 88,3% dibandingkan dengan tahun buku sebelumnya 2018 sebesar Rp54,6 miliar.

“Tahun buku 2019 PT.Delta Djakarta mencatat laba bersih sebesar Rp317 miliyar turun sebesar 8,8% dari tahun buku 2018,” tegasnya.

Memasuki tahun 2020, lanjut Sarman, pandemi Covid-19 memberikan dampak dan tekanan ekonomi bagi seluruh sendi kehidupan, termasuk ke PT Delta Djakarta.

Diakuinya, tingkat penjualan minuman keras pada tahun 2020 mengalami penurunan sampai dengan 33,9% akibatnya anjloknya kunjungan wisata baik dalam negeri mupun luar negeri.

“Banyaknya restoran, café dan hiburan malam yang tutup. Akan tetapi dengan berbagai inovasi dan strategi penjualan yang dilakukan kinerja PT.Delta Djakarta Tbk tetap tumbuh positif sekalipun mengalami penurunan yang cukup tajam,” jelasnya.

Untuk tahun buku 2020, lanjut Sarman Simanjorang, PT.Delta Djakarta Tbk masih dapat meraih keuntungan sebesar 123,5 miliyar atau mengalami penurunan hampir 61% dari tahun buku 2019 sebesar 317 miliyar.

Pada RUPS tahun 2021, ungkapnya, Pemprov DKI Jakarta akan mendapat dividen sebesar 52,5 miliyar.

“Bisa dibayangkan dalam kondisi ekonomi kita masih dalam posisi resesi PT. Delta Djakarta masih mampu menyetor dividen sebesar itu ke kas Pemprov DKI Jakarta,” tegasnya.

Hal ini membuktikan bahwa PT Delta Djakarta ini sangat sehat dan memiliki prospek yang sangat bagus ke depan.

Dia berharap manajemen PT Delta Djakarta dapat menjaga kinerja terbaik dengan baik. Sehingga, PT. Delta Djakarta Tbk semakin berkembang dan membukukan laba yang semakin bertumbuh pada tahun mendatang seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

Diketahui, PT Delta Djakarta dijalankan oleh San Miguel dengan komposisi saham 58,33% setara 467 juta lembar saham. Lalu Pemprov DKI Jakarta sebesar 26,25% setara 210 juta lembar saham dan sisanya adalah publik sebesar 15,42%.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER